www.supersemar88.blogspot.com - Kini nih aku sudah berprofesi menjadi staff disalah satu perusahaan di Jakarta. Sejujurnya, aku lebih menyenangi dan napsu andai mengamati orang yuang sudah menikah di bandingkan si kecil gadis. Bagus bini orang, janda atau tante-tante. Mungkin karena aku tak jarang bareng dengan sahabat kerja, karenanya aku tidak beratensi sama orang yang lebih muda dari aku.
Tiap menyaksikan bini orang, aku jadi bernafsu dan penisku bakal mulai menegang. Pada ketika hal yang demikian aku berkenalan dengan Sella, tukang masak di di antara cafe di sekitar kantor aku. Memang telah kelaziman aku dikala order makan, aku senantiasa menantikan di dapur dan menyaksikan bagaimana Sella memasak. Diawali dengan mengamati, membantu dan hasilnya muncul harapan untuk berbicara dan bergurau dengan Sella.
Sella bahkan tak pernah berang andai aku tak jarang bergurau dengannya di dapur, jikalau berang juga di melulu menunjuk ke arah bos nya takut andai ketahuan bosnya. Dikala sejumlah pekan aku bergurau dengan Sella, aku hendak percobaan Sella dengan menyebut payudaranya yang nampak itu.
Mungkin aku sudah tak bendung menyaksikan payudaranya yang nampak hal yang demikian makanya aku memberanikan diri meyinggungnya. Sella melulu melirik saja seraya tersenyum. Senyumnya seolah-olah memberi kode ke aku bahwa ia beratensi untuk aku. Aku juga kian memberanikan diri guna mendekatinya.
Selepas kejadian itu, kami juga kian dekat dan bilamana aku ke dapur aku tak jarang kali memluknya dan meremas payudaranya. Melainkan tidak lama lah, fobia ketahuan sama bos nya dan tak jarang kali aku kerjakan pada senja hari masa-masa cafe sudah berharap tutup.
Untuk kabar saja, Sella baru berumur 30 tahun dan mempunyai 2 orang si kecil. Body nya paling montok dengan payudara ya besar dan putih. Ia berprofesi di cafe sebab hendak menolong meringankan tak banyak muatan suaminya saja.
Pada suatu dikala aku menyaksikan muka Sella agak masam dan galau aja. Selepas kerja, aku memerintah Sella terbit makan dan mendengar kisah keadaan sulit dengan suaminya. Sella juga mengiyakan rekomendasi makan aku dan kami juga janjian santap di suatu kafe.
Dikala bersua dengannya aku bahkan mengupayakan mengorek rahasianya. Melainkan situasi di kafe agak onar, Sella juga tak konsen untuk mengisahkan keadaan sulit dengan suaminya. Sesudah berlalu makan, aku memerintah Sella guna ke lokasi tinggal ku guna meneruskan kisah nya. Sella sependapat, dan aku juga mendampinginya ke rumahku.
Setibanya di rumahku, ia juga duduk di sofa dengan pakaian yang agak tak banyak terbuka. Ia juga mulai mengisahkan masalahnya dan aku juga sekali-sekali mensupport Sella dengan dengan keputusan yang dipungut Sella. Melainkan hakekatnya aku tak fokus pada ceritanya, di benak ku melulu bagaimana aku bisa menikmati tubuh Sella.
Dikala ceritanya sudah berharap habis, tiba-tiba saja Nelaa menangis. Aku bahkan langsung memeluknya dan meredakan tangisannya. Sella bahkan menjawab pelukan aku dengan lebih erat lagi. Dalam pelukannya, aku merasakan alangkah kenyalnya payudara Sella dan penis ku juga mulai menegang keras.
Tanpa membuang waktu, aku juga mulai menjilatin leher mengarah ke ke alat pendengarannya. Desahan Sella bahkan tersiar perlahan “ahhh….ahhhhh…”. Kemudian aku mulai memasukkan jari ku ke dalam pakaiannya yang tak banyak terbuka hal yang demikian sambil ku pelintir putingnya.
Aku juga membuka pakaiannya dan langsung membuka bra nya. Payudaranya yang besar dan kenyal hal yang demikian bahkan mewujudkan kontolku kian menegang kuat. Ku remas-remas payudaranya hal yang demikian dan ku pelintir-pelintir putingnya itu. Sella juga kian terstimulus dan menciumku dengan liarnya.
Sella juga mengerang keasyikan “ahhhhh… auhhhhhhh,,, ahhhhhhh… nikmat mass, lagiii masss” sebutnya. Kemudian aku juga menjilati kedua putingnya seraya jari ku menyusup kedalam celana nya membelai Miss V nya yang sudah mulai becek itu. Sebab agak ketat celananya, Sella langsung membuka celananya sendiri dan langsung membukakan celana ku juga.
Kontolku langsung di kocoknya dengan lembut dan langsung merebahkan badanku ke sofa. Sambil jongkok di bawah sofa, langsung ia mulai mengulum penisku dengan lihainya. Emang benar kata orang, yang tua lebih pengalaman. Kulumannya enak sekali gan, buat merem melek, hehe.
Dengan buas ia mengulum dan menjilat penisku hingga saya tidak berdaya. Tidak sampai 10 menit, saya merasakan akan orgasme dan ku tembakkan spermaku ke dalam mulutnya. Crotttt…crottttt….
Sella juga menelannya dan menjilatnya hingga tidak bersisa. Kemudian giliran aku yang merebahkan nya ke sofa dan ku jilatin vaginanya yang sudah becek imbas ulah ku tadi. Ku masukin jariku dan mengobok-obok vaginannya dengan kencang. Sella mulai mendesah pulang “yahhh masss…lagii masss….enakk massss…agak dalam masss…ahhhh…ahhhhh”
Dikala penisku menegang kembali, ku gesek-gesekkan ke Miss V nya. Ia meraih penisku dan memperlihatkan ke dalam vaginanya. Tanpa pikir panjang, saya lantas menusukkan penis ku kedalam liang vaginanya dan ku goyang dengan kencang. Walau terasa sudah agak kendor karena telah memiliki 2 si kecil, tapi Sella paling terampil dalam hal goyang.
“aghhhhhh…..achhhhhhh….achhhhhh…..nikmat mas….achhhhhh…nikmat mass…achh….” desah Sella keenakan.
Memang tidak salah yang tak jarang aku baca di cerita-cerita dewasa jikalau yang tua lebih pengalaman. Skill nya memang luar lazim, bisa encok aku di buatnya. hehe.
Kemudian kami berganti posisi menjadi Doggie style. Dengan posisi hal yang demikian membikin penis aku kian leluasa menyepong nya. Peluh bahkan mengalir turun sebab liarnya goyanganku hingga tidak lama Sella juga mengejang dan menyemburkan cairan di vaginanya.
Melainkan aku terus menyepongnya tanpa henti dan hingga walhasil dikala saya menjangkau orgasme, saya menariknya penis aku terbit dan Sella juga dengan kencang mengulumnya dan sekali lagi ku semprotkan air mani ku ke dalam mulutnya. Sesudah hal yang demikian kami bahkan langsung rehat karena kelelahan.
“Terima beri ya mas, karena telah berharap memandang curhatan dan memuaskan Sella” sebutnya.
“Kok pun anda yang berterima beri ke mas? mestinya aku dong Sell…”jawabku.
Sella melulu tersenyum dan langsung aku mencium keningnya. Sesudah hal yang demikian kami mandi bareng dan ku antar ia pulang ke rumahnya.
No comments:
Post a Comment