supersemar88.blogspot.com - Nama gue Erlina, ketika ini tercatat sebagai mahasiswi ekonomi Universitas swasta yang ada di Bandung. Ayah gw berasal dari Bandung, padahal ibu gw orisinil Sukabumi, mereka tinggal di Sukabumi. ketika masih duduk dibangku sekolah, tepatnya ketika kelas 1 SMA. Dan skandal seks tabu ini masih terus berlanjut hingga detik ini! gw terus kecanduan ngentot ama adik kandung gw sendiri. Sebagai kakak kandung asa relasi sex dengan adik itu slalu saja gagal kubendung.
Gw buah hati yang paling tua dari tiga bersaudara. Gw memiliki satu adik laki-laki dan satu adik perempuan. Umurku berbeda 1 tahun dengan adik lelakiku namu adik perempuanku beda lagi 10 tahun. Kami amat dimanja oleh orang tua kami, sehingga tingkahku yang tomboy dan menyukai maksa bahkan tak dilarang oleh mereka. Begitupun dengan adikku yang tak berkeinginan disunat meski ia telah kelas 2 SMP.
Waktu kecil, Gw sering kali mandi bersama bersama adik gw, tapi semenjak ia masuk Sekolah Dasar, kami tak pernah mandi bersama lagi. Sedangkan seperti itu, Gw masih ingat alangkah kecil dan keriputnya penis adik gw. Semenjak ketika itu, Gw tak pernah mengamati lagi penis adik gw. Hingga suatu hari, Gw sedang asyik telpon dengan sahabat cewekku. Gw telpon berjam-jam, kadang tawa keluar dari mulutku, kadang kami serius bicara perihal sesuatu, hingga alhasil Gw rasakan kandung kemihku penuh sekali dan Gw kebelet pengen pipis. Benar-benar kebelet pipis telah di ujung lah. Pesat-kencang kuletakkan gagang telpon tanpa permisi dahulu sama temanku. Gw berlari menuju ke kamar mandi terdekat. Dikala kudorong terbukti sedang dikunci.
Baca Juga : Cerita Seks Bercinta Nikmat dengan Tante Lidya
hallow..! Siapa di dalam buka dong..! Udah nggak bendung..! Gw berteriak sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi
Iyaaaaaaa..! Wait..! terbukti adikku yang di dalam. Terdengar suaranya dari dalam.
Nggak dapat nunggu..! Cepetan..! kata Gw memaksa.
aduhhhhhhhh..... Gw benar-benar telah tak kuat membendung berharap pipis.
kreottttttt..! terbuka sedikit pintu kamar mandi, kepala adikku timbul dari celahnya.
Ada apa sih kak? katanya.
Tanpa menjawab pertanyaannya, Gw seketika nyerobot ke dalam sebab telah tak bendung. Lantas Gw jongkok, menaikkan rokku dan membuka celana dalamku.
criitttttt keluar air seni dari Miss V Gw.
Kulihat adikku yang berdiri di depanku, badannya masih telanjang bulat.
Yeahhhhh..! Sopan dikit napa kak? teriaknya sambil melotot konsisten berdiri di depanku.
Waitttt..! Udah nggak kuat nih, kata Gw.
Sesungguhnya Gw tak berkeinginan menurunkan pandangan mata Gw ke bawah. Namun tak beruntungnya, turun juga dan alhasil terlihat deh burungnya si adik gw.
hahahahah.. Masih keriput kayak dahulu, hanya kini agak gede dikit kataku dalam hati.
Gw takut tertangkap berair mengamati kontolnya, kencang-kencang kunaikkan lagi mata Gw mengamati ke matanya. Eh, terbukti ia telah tak mengamati ke mata Gw lagi. Sialan..! Ia lihat Miss V Gw yang lagi mekar sedang pipis. Pesat-kencang kutekan sekuat energi otot di Miss V Gw biar kencang selesai pipisnya. Tak sengaja, terlihat lagi burungnya yang masih belum disunat itu. Kini penisnya kok perlahan-perlahan kian gemuk. Makin naik sedikit demi sedikit, melainkan masih terlihat lemas dengan kulupnya masih menutupi helm penisnya.
Sialan nih adikku. Malahan ngeliatin lagi, mana belum habis nih air kencing..! Gw bersungut dalam hati.
o0oooo.. Kayak gitu ya Kak..? katanya sambil konsisten mengamati ke Miss V Gw.
Eh kurang didik Lu ya dik! seketika saja Gw berdiri mengambil gayung dan kulemparkan ke kepalanya.
Kletokkkk..! kepala adikku memang kena pukul, tapi alhasil air kencingku kemana-mana, mengenai rok dan celana dalamku.
Ya... berair deh rok kakak... katGw mengamati ke rok dan celana dalamku.
Syukurin..! Makanya jangan masuk seenaknya..! katanya sambil mengambil gayung dari tanganku.
Berkeinginan lagi ahh..! lanjutnya sambil menyiduk air dan menyiram badannya.
Terus ia mengambil sabun dan mengusap sabun itu ke badannya.
Waduh.., sialan nih adik gw! sungutku dalam hati.
Waktu itu Gw kebingungan berkeinginan gimana nih. Akhirnya keluar, melainkan Gw jijik pake rok dan celana dalam yang berair itu. Setelah kuputuskan untuk buka celana dalam dan rokku, lalu pinjam handuk adikku dahulu. Tampak salin, baru kukembalikan handuknya.
Udah.., pake aja handuk Gw kak! kata adikku.
Sepertinya ia mengenal kebingunganku. Menonjol kontolnya mengkerut lagi.
Jadi lucu lagi gitu..! Hihihi..! dalam hatiku.
Gw lalu membuka celana dalam gw yang warnanya merah muda, lalu dilanjutkan dengan membuka rok. Menonjol lagi deh memek Gw. Gw takut adikku melihatku dalam keadan seperti itu. Jadi kulihat adik gw. Eh sialan, ia memang mengamati Gw yang tanpa celana.
kakak Memek tu emang gemuk kayak gitu ya..? kakakaka..! katanya sambil nyengir.
Sialan, ia menghina Miss V Gw, Sebab culun kayak punya lhoo..! kata Gw sambil memukul bahu adik gw.
Eh tiba-tiba ia berkelit, wakzzzzzz..! katanya.
Walaupun Gw memukul dengan sekuat energi, alhasil Gw terpeleset. Punggungku jatuh ke tubuhnya. Kena deh pantatku ke penisnya.
Iiihhh.., rasanya geli banget..! kencang-kencang kutarik tubuhku sambil bersungut, Huh..! kakak sih..!
kak.. kata Kakak tadi culun, bila kayak gini culun nggak..? katanya melalaikan omonganku sambil menunjuk ke penisnya.
Kulihat penisnya mulai lagi seperti tadi, perlahan-perlahan kian gemuk, makin tegak ke arah depan.
Ya.. gitu doang..! Masih kayak buah hati SD ya..? kata Gw mengejek ia.
Berkeinginan Gw terkejut juga, ukurannya dapat bertambah seperti itu jauh. Dapat juga sih tahu hingga dimana bertambahnya. Iseng Gw tanya, Gedein lagi dapat nggak..? kata Gw sambil mencibir.
Namun..! Sebab kakak semestinya tolong dikit dong..! katanya lagi.
Megangin ya..? Wisssss.., ya nggak berkeinginan lah..! kataku.
Bukan..! kakak taruh air liur aja di atas kontolku..! jawabnya.
Walaupun penasaran berharap mengamati penis cowok bila lagi penuh, kucoba ikuti perkataan ia.
Gitu doang kan..? Akhirnya kakak ngeludahin Kau mah. Dari dahulu Kakak pengen ngeludahin Kau\\\" ujarku
Sialan nih adikku, Gw dikerjain. Kudekatkan kepal Gw ke arah penisnya, lalu Gw mengumpulkan air ludahku. Sebab belum juga Gw buang ludahku, kulihat penisnya telah bergerak, terlihat penisnya naik sedikit demi sedikit. Diameternya makin lama kian gede, jadi terlihat kian gemuk. Dan panjangnya juga bertambah. keren banget memandangnya. Geli di sekujur tubuh mengamati itu segala. Tak lama kepala penisnya mulai terlihat di antara kulupnya. Akhirnya-lahan mendesak berharap keluar. Wahh..! Bukan main perasaan senangku waktu itu. Gw benar-benar asyik mengamati helm itu pelan timbul.
Setelah bebas juga kepala penis itu dari halangan kulupnya. Penis adikku telah tegang sekali. Menunjuk ke arahku. Warnanya sekarang lebih merah. Gw jadi terstimulasi memandangnya. Kualihkan pandangan ke adikku.
Hehe... ia ke arahku. Masih culun nggak..? katanya lagi. Hehe..! Macho kan kak! katanya konsisten tersenyum.
Tangannya tiba-tiba turun menuju ke selangkanganku. Sedangkan Gw terstimulasi, tentu saja Gw tepis tangan itu.
Apaan sih dik..! kubuang tangannya ke kanan.
Kak..! Please kakkk.. Pegang aja kak... Nggak akan diapa-apain... Gw pengen tahu rasanya megang itu-nya cewek. Enak itu aja kak.. kata adik gw, kembali tangannya mendekati selangkangan dan berkeinginan mengatur memek gw.
ehmmmm.. sebetulnya Gw berkeinginan jaga image, masa berkeinginan sih sama adik sendiri, melainkan Gw juga berharap tahu bagaimana rasanya dikendalikan oleh cowok di memek!hihihii...
Inget..! Jangan digesek-gesekin, taruh aja tanganmu di situ..! alhasil Gw mengiyakan. Deg-degan juga hati ini.
Tangan adik gw lalu mendekat, bulu kemaluanku telah tersentuh oleh tangannya. Ihh geli sekali... Gw lihat penisnya telah keras sekali, sekarang warnanya lebih kehitaman dibanding dengan sebelumnya. opppssttttt... Hangatnya tangan telah terasa melingkupi Miss V Gw. Geli sekali rasanya ketika bibir Miss V Gw tersentuh telapak tangannya. Geli-geli sedap di saraf Miss V Gw. Gw jadi kian terstimulasi sehingga tanpa bisa dibendung, Miss V Gw mengeluarkan cairan.
Hihihi.. kakak terstimulasi ya..?
Sebab aja... sama adik mah mana dapat terstimulasi..! jawabku sambil merapatkan selangkangan gw supaya cairannya tak kian keluar.
Ini berair banget apaan Kak..?
Enak sisa air kencing Kakak tahuuu..! kata Gw berdusta padanya.
Kak... memek tu anget, empuk dan berair ya..?
Tau ah... Udah belum..? Gw berlagak sepertinya Gw mengharapkan kondisi itu stop, meskipun sebetulnya Gw berharap tangan itu konsisten berada di situ, pun bila dapat mulai bergerak menggesek bibir memek Gw.
Kak... gesek-gesek dikit ya..? pintanya.
Tuh kan..? Katanya hanya pegang aja..! Gw pura-pura tak berkeinginan.
Dikit aja Kak... Please..!
Terserah adik aja deh..! Gw mengiyakan dengan nada malas-malasan, meskipun berkeinginan banget tuh. Hihihi.. Habis nikmat sih...
Tangan adik gw lalu makin masuk ke dalam, terasa bibir Miss V Gw terbawa juga ke dalam.
uhhhhhh..! Hampir saja kata-kata itu keluar dari mulut gw. Rasanya sedap sekali. Otot di dalam Miss V Gw mulai terasa berdetak. Lalu tangannya ditarik lagi, bibir Miss V Gw ikut serta beratensi lagi.
Ouughhhhhhhhh..! alhasil keluar juga desahan nafasku membendung rasa sedap di Miss V Gw.
Badanku terasa limbung, bahuku condong ke depan. Walaupun takut jatuh, Gw bergantung pada bahu adik gw.
Sebab ya kak..?
Heeheee.., jawabku sambil memejamkan mata.
Tangan adik gw lalu mulai maju dan mundur, kadang klitoris gw tersentuh oleh telapak tangannya. Kurasa tersentuh rasanya sedap luar lazim, badan ini akan tersentak ke depan.
kak..! Adek juga pengen ngerasaain enaknya dong..!
Kau berkeinginan diapain..? jawab gw lalu membuka mata dan mengamati ke arahnya.
Ya pegang-pegangin juga..! katanya sambil tangan satunya lalu membimbing tanganku ke arah kontolnya.
Akhirnya egois juga kalau Gw tak meniru kemauannya. Kubiarkan tangannya membimbing tangan gw. Terasa hangat penisnya di genggaman tangan ini. Kadang terasa kedutan di dalamnya. Walaupun masih ada sabun di penisnya, dengan gampang Gw dapat memaju-mundurkan tanganku mengocok penisnya.
Kulihat tubuh adikku kadang-kadang tersentak ke depan ketika tanganku hingga ke pangkal penisnya. Kami berhadapan dengan satu tangan saling mengatur genitalia dan tangan satunya mengatur bahu.
Tiba-tiba ia berkata, Kak..! Titit Adek sama memek Kakak digesekin aja yah..!
hooh Gw seketika mengiyakan sebab Gw telah tak bendung membendung stimulus di dalam tubuh.
Lalu ia melepas tangannya dari Miss V Gw, memajukan badannya dan memasukkan penisnya di antara selangkangan gw. Terasa hangatnya batang penisnya di bibir Miss V Gw. Lalu ia memaju-mundurkan pinggulnya untuk menggesekkan penisnya dengan Miss V Gw.
ohhhhh..! Gw sekarang tak malu-malu lagi mengeluarkan erangan.
Dek... masukin aja..! Kakak udah nggak bendung..! Gw benar-benar telah tak bendung, sesudah sekian lama mendapatkan stimulus. Gw alhasil menghendaki sebuah penis masuk ke dalam memek Gw.
Iya Kak..!
Lalu ia menaikkan satu paha Gw, dilingkarkan ke pinggangnya, dan tangan satunya memberi pengarahan penisnya supaya pas masuk ke itil Gw.
Gw terlonjak dikala sebuah benda hangat masuk ke dalam kemaluanku. Rasanya berharap berteriak sekuatnya untuk melampiaskan sedap yang kupikir. Setelah Gw cuma dapat menggigit bibir gw untuk membendung rasa sedap itu. Walaupun telah dari tadi distimulasi, tak lama kemudian Gw mengalami orgasme. Edan Gw rasanya seperti tersedot-sedot dan semua saraf di dalam tubuh berkontraksi.
ohhhhhh..! Gw tak kuat untuk tak berteriak.
Kulihat adik gw masih terus memaju-mundurkan pinggulnya dengan sekuat energi. Tiba-tiba ia mendukung sekuat energi sampai badanku terdorong hingga ke tembok.
Ouughhh..! katanya.
Setelah ditekannya lama sekali ke arah Miss V Gw. Lalu badannya tersentak-sentak melengkung ke depan. Kurasakan cairan hangat di dalam Miss V Gw.
Lama kami terdiam dalam posisi itu, kupikir penisnya masih penuh mengisi Miss V Gw. Lalu ia mengecup bibirku dan menggilasnya. Kami berpagutan lama sekali, berair peluh menyiram tubuh ini. Kami saling menggilas bibir lama sekali. Tangannya lalu meremas payudara dan memilin putingnya.
Kak..! Kakak nungging, terus pegang bibir bathtub itu..! tiba-tiba ia berkata.
Wahh..! Pekan adik ya..!
Udah.., ikutin aja..! katanya lagi.
Gw bahkan meniru petunjuknya. Gw berpegangan pada bathtub dan menurunkan tubuh komponen atasku, sehingga batang alat vitalnya sejalan dengan pantatku. Gw tahu adikku dapat mengamati dengan terang Miss V Gw dari belakang. Lalu ia mendekatiku dan memasukkan penisnya ke dalam Miss V Gw dari belakang.
uhhhhhh..! %@!#$&tt..! Gw menjerit ketika penis itu masuk ke dalam rongga Miss V Gw.
Rasanya lebih sedap dibanding sebelumnya. Rasa sedap itu lebih kurasakan sebab tangan adikku yang bebas sekarang meremas-remas payudara Gw. Adikku terus memaju-mundurkan bokongnya hingga sekitar 10 menit dikala kami hampir beriringan menempuh orgasme. Gw rasakan lagi tembakan air mani hangat membasahi rongga Miss V Gw. Kami lalu berkecupan lagi untuk waktu yang cukup lama.
Tampak kejadian itu, kami jadi sering kali mengerjakannya, terpenting di kamar gw dikala malam hari ketika orang tua telah pergi tidur. Umumnya-pekan permulaan, kami mengerjakannya bagaikan pengantin baru, hampir setiap malam kami bersetubuh. Kini dalam semalam, kami dapat mengerjakan hingga 4 kali. Seandainya Gw memperbolehkan pintu kamar gw tak terkunci, lalu sekitar jam 2 malam, adik gw akan datang dan menguncinya. Lalu kami bersetubuh hingga kelelahan. Saat sesudah Gw di Bandung, kami masih senantiasa mengerjakannya kalau ada kans. bukan Gw yang ke Sukabumi, karenanya ia yang akan datang ke Bandung untuk menyetor alokasi spermanya ke memek Gw. ini Gw mulai berani menelan air mani yang dikeluarkan oleh adik kandung gw sendiri! Begitulah, terus jelas gw kecanduan ngentot ama adik gw hingga kini !
No comments:
Post a Comment