Breaking

Sunday, March 24, 2019

Cerita Dewasa panas Wik Wik dengan Dokter Praktek


supersemar88.blogspot.com - Telah hampir satu pekan saya tertidur di rumah sakit , dikarenakan saya mengalami kecelakaan pada ketika naik motor, padahal sebelumnya orang tua ku telah melarang saya untuk naik motor.

Banyak yang bilang bila saya mempunyai wajah yang demikian itu menawan, dan saya tak menampik hal itu sebab semenjak SMP saya telah menjalin kekerabatan meski cuma sebatas cinta simpanse. Kata cowok yang menjadi pacarku bilang bila saya memang menawan, namun hingga kini saya belum juga menemukan pacar  yang membikin hatiku benar-benar luluh. Sebab selama ini saya berpacaran cuma untuk main-main saja.

Pikirku bila seorang cewek yang tak pernah berpacaran mereka tak laku, sifatku juga badung melainkan selama ini saya masih dapat menjaga keperawananku meski saya hidup di kota besar. Belum pernah sekalipun saya menjalankan adegan seperti dalam cerita dewasa, meski berkali-kali juga saya berganti pacar. Saya tahu seorang cowok belum tentu akan bertanggung jawab meski telah menjalankan layaknya dalam cerita dewasa hal yang demikian.


Sampai hasilnya di RS ini saya menyimpan hati pada seorang dokter muda, panggil namanya mas Rangga. Saya memanggilnya dengan sebutan nama sebab ia yakni dokter yang sudah merawatku dan sebab berharap mencari perhatiannya itulah saya sengaja memanggilnya dengan sebutan mas, dan tak jarang mama memarahiku sebab di anggap tak sopan. Melainkan Dokter Rangga bilang bila akau dapat memanggilnya dengan sebutan nama saja.

Usianya memang agak jauh di atas usiaku ialah 30 tahun. Melainkan sebab dokter Rangga demikian itu kalem dan tampan, membuatnya nampak lebih muda dari usianya. Selama ini akupun tak jarang chat di sosial media dengannya, sedikit banyak akupun tahu perihal dirinya. Dokter Rangga masih single sebab itu saya berhasrat untuk terus menggodanya mungkin hatiku benar-benar kepincut padanya dan untungnya untuk ketika ini saya telah putus dengan pacarku.

Walhasil akupun diperkenankan pulang sesudah 9 hari berada di Rs ini, saya merasa sedih sebab wajib meninggalkan RS. Melainkan akupun merasa agak sedikit ada keinginan saat dokter Rangga bilang bila ia masih berkeinginan berkaitan denganku melewati medsos tentunya, namun itu telah cukup membikin saya berbahagia. Jadilah hari-hari yang saya lalui menjadi lebih berwarna untuk mencari tahu perihal dokter Rangga.

Malah saya berani mengucapkan cinta padanya meski cuma melewati chatingan, mulanya ia bilang bila masih berkeinginan di pikir-pikir dahulu. Melainkan saya saya mendesaknya hasilnya diapun mendapatkan cintaku, semenjak ketika itu saya demikian itu bersuka ria malah akupun menjadi tak jarang main ke RS cuma untuk menemui mas Rangga walau cuma sejenak saja. Sampai akupun sibuk oleh ujian semester yang akan saya hadapi, dan menjadi jarang menemui mas Rangga.

Semenjak berkaitan dengannya terlintas dalam benakku untuk menjalankan adegan layaknya dalam cerita panas, namun saya masih malu apalagi mas Rangga jarang sekali mengajakku jalan bareng. Dan bila dipikir-pikir memang baru satu kali ia mengajakku makan siang bareng, dan kekerabatan kami memang romatis cuma di dalam dunia maya saja. Tapi entah kenapa saya merasa itu telah cukup menggembirakan.

Mungkin saya benar-benar mencintai mas Rangga, sampai hasilnya pada suatu hari saya berniat main ke rumah mas Rangga. Dan selama ini saya memang belum pernah kesana meski saya tahu domisilinya, tepatnya hari pekan saya pergi ke rumahnya. Seorang asisten membukakan pintu untukku dan tak lama kemudian mas Rangga datang segera saja saya peluk tubuhnya ia agak terkejut namun hasilnya membalas pelukanku.

Mas Rangga kemudian mengajakku ke kamarnya dengan alasan lebih nyaman ngobrolnya, akupun berkeinginan saja sebab saya lihat asistennya memang agak kepo dengan lirikannya padaku. Di dalam kamarnya ia menyuruhku untuk duduk namun sebab saya demikian itu kangen padanya akupun duduk namun dengan pelukan hangat darinya sampai hasilnya kamipun sama-sama tersulut untuk menjalankan hal yang lebih, kami berkecupan lama sekali.

Sampai hasilnya saat tangan mas Rangga mulai meremas buah dadaku akupun menggelinjang kenikmatan “OOOouuugghh… aaaagggghh… aaaaggghh… aaaaggghhh.. maaas… aaaggggh…” Saya terus mendesah menikmatinya dan memperkenankan mas Rangga terus melanjutkan aksinya padaku. Saat ia kian melorotkan tubuhnya dan stop di depan toketku lalu dengan lembut meraba toketku dengan mulutnya.

Sekarang ia mulai mengulum putingku dengan bergantian juga ia meremas dengan kedua tangannya “aaaahhhhhhh….ahhhhhh…..oughhh…lagii mass..gelii masss…” hasilnya tubuhku telah dalam kondisi telanjang Bulat dan mas Rangga merebahkan tubuhku di atas daerah tidurnya, dengan lembut kembali ia meraba toketku lalu mengulumnya dengan penuh gairah.

Akupun menikmatinya seketika saya buka lebar pahaku sesudah memperhatikan mas Rangga hendak memasukkan kontolnya “OOouugghh…perlahan..perlahan.. mas… aaaaggggghhh… aaaaagggghhh…” Kataku sedikit menjerit dan terbukti mas Rangga tahu bila baru kali ini saya menjalankan adegan layakanya dalam cerita panas, ia pelan mencoba menerobos memekku dan hingga hasilnya dapat juga ia lakukan dengan lewat lubang memekku.


Kemudian ia menggerakan bokongnya pelan melainkan pasti akupun mendesah menikmatinya “OOouuggghh….oooouuugghh…. aaaaggghh.. mas… aaagghh.. nikmaaat… mas…. aaaggghh….” Terus saja mas Rangga bergerak bebas di atas tubuhku, sampai lama kelamaan kian pesat juga ia bergoyang hingga hasilnya saya rasa ia telah hampir menempuh puncak kenikmatan sebab tangannya mulai erat memeluk tubuhku.

Akupun merasa bila memekku juga telah mengeluarkan sesuatu yang enak “OOOuugghh… aaagggghhhh…….aaaaaaggghh… saaa… yaaang… aaaaggggghhhhh… aaaaagggghhh…” Kamipun berdua sama-sama menempuh puncak klimaks beriringan, saya konsisten memeluk tubuh mas Rangga meski ia hendak bangun dari daerah tidurnya, sebab dekapanku demikian itu erat hasilnya diapun memelukku kembali sambil mencium keningku dengan mesra.

Belum lama kami menjalankan adegan seperti dalam cerita Panas, tiba-tiba saya mendengar sesuatu yang lumayan ribut dari luar. Sepertinya bunyi dari asisten mas Rangga, dan nampak pintu terbuka ketika itulah saya memperhatikan seorang wanita masuk sambil berteriak ” Dasar bajingan..” Mas Rangga seketika bangun dan minta maaf pada wanita hal yang demikian sambil memohon serta berlutut. Padahal saya tak tahu apa yang wajib saya lakukan.

No comments:

Post a Comment