supersemar88.blogspot.com - Saya yakni seorang Mahasiswa disalah satu perguruan tinggi yang ada Di Yogyakarta, alamat autentik ku dari Surabaya. Namaku Rony, usia 21 tahun, tinggi badan kisaran 178 cm dan berat badan 75 kg.
Dari perwakanku yang lumayan pas ini, berdasarkan sahabat-sahabat dan para mantanku ini saya termasuk laki-laki yang sungguh-sungguh menarik sebab memiliki wajah ganteng dan tak membosankan.
Kecuali itu kata mereka saya juga memiliki sifat yang Friendly dan ramah. Dari sedikit ilustrasi tentangku mungkin para membaca telah dapat membayangkannya. Lanjut kecerita. Pada hari pekan permulaan bulan tahun 2017, dikala itu saya sedang menunggu kereta exekutif yang akan saya tumpangi untuk kembali ke Yogyakarta, sebab pada esok hari tepatnya hari senin saya semestinya kembali kuliah.
Sesudah sebagian waktu saya menungu kereta, pada walhasil kereta datang dan saya seketika naik ke kereta. Sekitar 10 menit kereta stop, tak lama kemudian kereta malahan berangkat. Sesudah saya duduk saya malahan seketika tidur sebab tubuhku terasa lelah pengaruh begadang semalaman bersama teman-sahabatku. Sesudah sebagian dikala saya tertidur, pada walhasil saya malahan terbangun sebab merasa kereta sedang stop di salah satu stasiun.
Dikala itu naiklah penumpang pasangan suami istri yang masih muda beserta si kecil-nya yang masih kecil, kaprah-kaprah usia 2 tahunlah. Sebentar saya terpana memandang penumpang itu, sebab Ibu muda indah melainkan suaminya awam-awam saja, dalam hati saya berkata, kog dapat ya cowok kayak gitu dapet istri yang luar awam indah dan semok kayak gitu. Sang istri kecuali indah ia juga tinggi dan bertubuh sintal, so wow deh pokoknya.
Sungguh benar-benar luar awam ibu muda itu, apalagi dikala saya memandang buah dada dan bokongnya, beuh.. mantap guys. Dikala itu Ibu muda itu mengenakan celana panjang ketat dan kemeja panjang ketat yang tampak menawan sekali ditubuhnya. Tak lama kemudian mereka malahan mulai duduk. Tak kusangka terbukti letak kursi mereka dapat bersebelahan dengan tempat duduk yang saya tempati, rejeki nih, ucapku dalam hati.
Tak lama sesudah mereka duduk, kereta-malahan berjalan kembali. Kaprah-kaprah sesudah 30 menit kereta berjalan, suami dan si kecil ibu muda itupun terlelap. Sebab Ibu muda itu tak tidur, karenanya dikala itu saya malahan memberanikan untuk menyapa dan membuka obrolan dengan wanita itu,
“ Ngomong-ngomong tujuan Mba berkeinginan kemana ?, ” ucapku berbasa-basi.
“ Oh aku berkeinginan ke Jogja dek, aku berkeinginan jenguk mertua aku yang lagi sakit dek. Adek sendiri berkeinginan kemana? ” sebutnya, kemudian bertanya kembali padaku sembari tersenyum indah.
“ Aku berkeinginan ke Jogja juga Mba, soalnya esok hari aku semestinya kuliah hehe. Oh iya nama Mba siapa? perkenalkan nama aku Rony” ucapku sembari mengulurkan tangan.
“ Oh adek ini mahasiwa. Namaku Vina Dek, suamiku Dery dan nama anakku Davian” sebutnya, sembari menyambut tanganku untuk berjabat tangan.
Tak lama sesudah itu, obrolan kamipun mengalir kurang lebih satu jam. Jujur saja saya ini termasuk orang yang terampil bicara dan dapat membikin seseorang yang baru ketahui denganku merasa nyaman denganku, hehe. Pun Mba Vina sempat ngakak terbahak-bahak sebab saya sedikit ngebanyol. Tak kusangka Mba Vina ini orang-nya terbuka dan Friendly seperti saya.
Pun juga, dikala canda’an ku mulai menjurus kearah sex ia tak geram, bahkan ia membalas dengan lelucon yang lebih menjurus lagi. Bener-bener nih Ibu muda hot banget. Dalam obrolan kami, adakalanya mataku melirik belahan buah dadanya yang sedikit menonjol dari celah kemejanya yang tanpa ia sadari 1 kancingnya terbuka di komponen buah dadanya.
Dikala itu saya merasa Mba Vina mulai salah terstimulus dengan candaanku. Saya berkata seperti itu sebab saya memandang posisi duduknya mulai gelingsutan tak terang dikala saya bertanya seputar bagaimana metode menyenangkan wanita di ranjang. Dari jawaban-jawaban perihal sex dari Mba Vina, nampaknya ia buka macam wanita yang menyenangi dengan metode sex anal dan oral sex.
Mba Vina dikala itu mengatakan telah sebagian kali mempraktekan pelbagai posisi sex selain metode sex anal dan oral sex dalam 3 tahun pernikahannya itu.
Dikala itu perbincangan kami malahan terpaksa terputus sebab Mba Vina permisi ke kamar kecil. Dikala Mba Vina menuju kekamar mandi, tiba-tiba otak mesum ku timbul dikala Sebelumnya saya telah tahu seandainya kunci kamar mandi itu rusak, sebab dikala kereta stop saya sempat membuang air kecil di kamar kecil kereta itu.
Dikala itu Mba Vina malahan bergegas pergi kekamr kecil dan saya malahan membuntutinya. Sekarang sampailah saya didepan kamar kecil itu. Saya yang telah berada didepan kamar kecil itu, memandang nampaknya Mba Vina tak sadar bahwa pintunya tak terkunci dan agak terbuka sedikit. Di dikala itu saya memandang Mba Vina dengan santainya melepas celananya sampai komponen lutut dan dikala itu posisi ia membelakangiku.
Dikala memandang Mba Vina yang separuh telanjang itu, dengan tiba-tiba saya malahan terstimulus berat. Dengan cepatnya seketika saya membuka pintu kamar mandi dan menyelinap ke kamar kecil itu. Sesudah berada dalam kamar mandi itu saya lantas membekap mulutnya dengan tangan kiriku, walaupun tangan kananku memegangi tangan Mba Vina yang hendak menaikan celana dalam nya. Kemudian saya berkata,
“ Mba ini saya Rony, bantu jangan teriak yah !!! saya mohon Mba, saya cuma berharap Mba mengajari saya bagaimana metode memuaskan wanita dalam hal sex” ucapku sambil memperlihatkan wajah memelas.
Pada mulanya ia sempat berkeinginan berontak dan menggelengkan kepalanya, melainkan sebab saya sang penakhluk wanita, dikala itu malahan walhasil Mba Vina mendapatkan permintaanku. Yang membikin saya hebat dikala itu saya dapat membikin mataku sendiri bercermin-kaca seperti orang berharap menangis, malahan saya berpura-pura menangis terisak didepan Mba Vina.
Memperhatikan Mba Vina telah menyetujui permintaanku, akupun dengan cepatnya lantas membuka resletingku.
Lalu saya malahan mengeluarkan Torpedo ku dari sarangnya dari selah resleting yang sudah saya buka tadi. Untuk ukuran Torpedoku memanglah awam-awam saja, dengan panjang 15 cm dan diameter 3 cm tetapi lumayanlah seandainya untuk cewek lokal, hehe. Sesudah itu Mba Vina malahan berkata,
“Baiklah Rony Mba akan mengajarkan kau, ngomong-ngomong Rony udah pernah kecupan belum?” tanyanya padaku.
“Terima beri ya Mba dan aku udah pernah kecupan Mba” ucapku berterima beri sembari masih menampakkan wajah memelasku.
“Yaudah kini kau coba kecup Mba” sebutnya.
Tanpa membuang waktu saya malahan mulai memeluknya dan mengecupnya. Pada mulanya Mba Vina tak semacam itu bergairah, melainkan sesudah lidahku berupaya masuk kedalam mulutnya ia malahan membalas dengan sungguh-sungguh agresif dan liarnya,
“Kecupan kau lumayan juga yah Rony” sebutnya menghentikan kecupan sebentar dan saya tersenyum berpura-pura malu.
“Kini kau coba buat saya terstimulus sebisa kau Ron, tetapi hingga leher aja yah, jangan lebih” sebutnya.
Mendengar ucapannya itu saya malahan bersuka cita sekali, rasanya seperti mendapatkan emas 2 kg para pembaca, haha.. Kemudian saya malahan mengawali ciumanku dari alat pendengarnya, lidahku yang liar, sekarang mulai menggerayangi dan menciumi komponen belakang alat pendengar Mba Vina.
“ Ouhhhh… Sssss… Aghhhh…” desah Mba Vina dikala ciumanku mulai bermigrasi ke lehernya.
Dikala itu saya menjilat dan mengecup leher putih nya yang harum itu,
“ Oughhhh… nikmat Rony… Sssss… Aghhhh… Euummmm… terus Rony… Ughhhh… jangan di cupang ya Rony… Sssssshhh… ” sebutnya berbisik.
Saya malahan menuruti perkataan Mba Vina, saya tahu seandainya hingga saya meninggalkan bekas cupangan dilehernya, dapat-dapat Mba Vina ketahuan suaminya. Kemudian saya malahan mencoba bergerilya dengan memasukan tanganku kedalam pakaiannya dikala kedua tangannya terangkat memeluk leherku. Nampaknya Mba telah telat untuk menolak perlakuanku itu. Sebab dikala itu kedua tanganku telah masuk kedalam pakaian dan meremas-remas buah dadanya dari luar BH.
Yang dapat ia lakukan hanyalah mengerang dan mendesah sebab kuserang leher dan kedua buah dadanya secara beriringan,
“ Oughhh… Rony kau jahil ya… Ssss… Aghhhh…” sebutnya tanpa penolakan sebab nampaknya ia telah terstimulus berat.
Tanpa menjawab akupun seketika mengangkat pakaiannya hingga sebatas leher saja, sesudah terangkat sekarang nampaklah dua gunung kembar yang masih terbalut Bra. Sungguh mujurnya saya sebab kancing BH nya ada di depan. Sekilas kulihat ukurannya 34 B, Beuhh… mantap kawan. Dengan cekatan kemudian saya malahan membuka kancing BH nya, sekarang nampaklah buah dada yang montok dan putih itu. Tanpa membuang waktu, akupun kemudian mengkulum puting susu kanan nya dan yang kiri saya plintir-plintir,
“ Ssssss… Aaaaaaahhhh… Eummmm… Ron… kau apakan putingku… Aoghhhh…” desah nya sambil bersandar di pintu kamar kecil itu.
“ Sssss… Geli Ron… Aghhhhh… Ron cukup Ron… Oughhhh… nikmat sekali Ron… Aghhh…” racau nya makin keras.
Dikala itu sebab saya takut ada yang mendengar skandal kami, dikala itu saya malahan mengecup bibir Mba Vina sembari tangan kananku meremas buah dada kanannya dan tangan kiriku mengelus kewanitaan nya yang terbukti telah becek. Dikala itu kedua tangan Mba Vina tak berdaya sebab terjepit punggungnya sendiri, sedang tubuh Mba Vina tak dapat bergerak sebab tertindih tubuhku dan terhimpit pintu Kamar.
Tetapi tubuhnya kian menggelinjang kuperlakuin seperti itu. Tak lama kemudian alat vital Mba Vina makin lembab, disini saya lagi-lagi memasang jebakan, sebentar kuhentikan cumbuanku sampai Mba Vina merasa canggung.
“Loh.. kok stop Rony, ayo terusin dong, mbah udah nikmat nih, nanggung banget nih rasanya, buat saya orgasme dong!!!” sebutnya.
“Iya Mba, tetapi kini saya masukin ya kontol saya, soalnya dari tadi udah tegang banget nih Mba” rayuku.
“Jangan Rony, ingat Rony saya udah bersuami…” sebutnya sedikit menolak.
“Yaelah Mba hanya digesek-gesekin aja kog Mba, saya komitmen nggak bakal saya masukin ke Memek Mba, saya kan juga berkeinginan keluar Mba, Boleh ya Mba Please… !!!” rengekku sambil mulai kembali membelai-belai buah dadanya dan tanganku satunya mengelus-elus Torpedoku yang sedari tadi menganguk-angguk sebab telah tegang.
Mendapatkan serangan psikis seperti itu terus-menerus walhasil Mba Vina malahan luluh,
“ Okey, tetapi komitmen yah hanya digesek-gesek aja, nggak lebih…” pintanya sambil kududukkan ia ke kloset.
“ Iya Mba saya komitmen, makasih ya Mba Vina sayang” ucapku dan kukecup singkat bibirnya sambil ku posisikan tubuhku sedemikian rupa sampai penisku terhimpit diantara pangkal pahanya persis di mulut kewanitaan nya.
Coba bayangin para pembaca, sekarang posisi kami duduk berhadapan dan saya menonjol seperti memangku Mba Vina dan kakinya memeluk pinggangku sedang tubuh kami seperti berpelukan. Kemudian saya-malahan mulai menggoyang pantatku sehinnga alat vital kami bergesekan. Hal ini membikin kami sama-sama menikmati sedap. Tidak lupa kami konsisten berkecupan dan saling menyentuh. Dikala kembali kuserbu lehernya, Mba Vina mulai mendesah dan merancau lagi.
Desahannya makin tak jarang dikala kumulai menggesek dengan kencang. Hal ini membuatku kian terstimulus, rasanya saya berharap sekali seketika memasukkan penisku kedalam hangatnya liang senggam milik Mba Vina. Dikala asyik saling menggesek sampai kurasakan cairan kewanitaan nya makin membanjiri penisku, tanpa Mba Vina sadari kumasukkan penisku secara mendadak dan kencang sampai mentok.
Oughhh… sedangkan telah pernah melahirkan tetapi kewanitaan nya masih ketat menjepit penisku. Kelihatannya leher rahimnya dangkal, kongkretnya pangkal penisku masih diluar sekitar 2 cm dikala kurasakan ujung penisku membentur komponen terdalam kewanitaan nya,
“ Sssssss… Aghhhh… kog dimasukin Ron?? buruan cabut Ron!! ingat Ron saya telah bersuami, ” sebutnya.
Dikala itu saya tak menghiraukannya, malahan saya melanjutkan dengan terus menggoyang pantatku sehingga penisku mulai bergerak merasakan jepitan kuat, hangat dan lembab kewanitaan nya sambil mengecupnya supaya tak dapat berteriak. Posisiku yang sedikit menindih Mba Vina, hal itu membuatnya tak dapat berdaya dan cuma dapat pasrah.
Pada mulanya Mba Vina terus meronta, tetapi sebab kondisinya yang mendekati orgasme dikala kumasukkan penisku membikin Mba Vina walhasil menyerah dan malahan merasakan goyanganku. Saya goyangkan pantatku dengan motivasi dengan sebagian tipe goyangan. Sejenak maju mundur, kadang kiri kanan, kadang memutar. Hal ini membuatnya kian melayang,
“Oughhh… Ron… kau apakan Memeku, nikmat sekali Ron… Aghhh… Sssss… Ron, saya udah nggak bendung Ron, saya berkeinginan keluar Ron…” sebutnya.
“Keluarin saja Mba Vina sayang… Oughhh…. kewanitaan Mba nikmat sekali… Ssssss… Aghhh ” pujiku sambil mempercepat goyanganku.
“Ron… saya keluar, Aghhhhhhhhhhh…” desahnya merasakan orgasme panjang yang dinikmati.
“Syuuuurrr…..” terasa penisku menikmati siraman lendir nya.
“Ron, sedap sekali bercumbu denganmu, makasih ya sayang, baru kali ini menikmati orgasme yang luar awam, terus jelas saja suamiku cuma peduli dengan dirinya sendiri. Oh iya kau belum keluar ya?” sebutnya sambil kembali menciumku.
“Sekarang lagi Mba… masih bolehkan saya menggenjot memek Mba?” tanyaku.
“Boleh dong sayang, kamukan telah membuatku melayang, kini giliran kau merasakan tubuhku semaumu, tetapi saya yang diatas ya Ron” sebutnya sembari berganti posisi.
Sekarang posisi sex kami WOT (Women On Top), sekarang Mba Vina duduk dipangkuanku dan posisinya berhadapan denganku,
“ Kini biar Mba yang puasin kau sayang, Rony haus nggak ??? berkeinginan minum Asi ??, ” tanyanya sambil menyodorkan buah dadanya untuk kukenyot lagi sembari mulai menggoyang bokongnya maju mundur.
Saya Mba Vina membalas perlakuanku kepadanya adalah dengan mengubah arah goyangan bokongnya. Saya cuma merasakan itu segala sambil menjilati dan ku kenyot buah dadanya serta mendesah adakalanya di alat pendengarnya. Hal ini membikin Mba Vina makin gigih dan kembali terstimulus,
“Oughhh… Ron, kontolmu nikmat sekali… Ssssss… Aghhhh…” racaunya.
“Memek Mba juga nikmat… Sssss… Aghhh… bentar lagi saya berkeinginan keluar Mba… Aghhhhh…” ucapkuku yang disambut dengan menggilanya goyangan Mba Vina.
Tak lama kemudian saya malahan hampir menempuh klimaks ku, dan dikala itu Mba Vina juga menikmati hal yang sama. Nampaknya Mba Vina akan menerima orgasme keduanya, sebab dikala itu kewanitaan nya makin menjepit penisku dan desahan nya makin tak jarang saja.
“Ron… saya berharap keluar lagi, Oughhhh…” sebutnya.
Baru saja Mba Vina berkata seperti itu, tiba-tiba kurasakan kejantananku berdetak detak seperti akan ada yang keluar dari dalam kejantananku,
“Mba saya keluar Mba, Crotttttt… Crotttttt… Crotttttt… Aghhhhhhhhh…” desahku mengiringi muncratnya spermaku kedalam liang senggama nya.
Saya semburan lahar panasku, tak lama kemudian Mba Vina malahan juga orgasme,
“Saya juga keluar sayang, Aghhhhhhhhh…” desah Mba Vina.
Sesudah kami menerima kimaks kami, sekarang kami malahan seketika kembali berkecupan dengan rakus sambil merasakan orgasme berpelukan. Selama sebagian dikala kami terus berkecupan sampai walhasil melepaskan pagutan mesra kami. Mba Vina berbisik,
“Terima beri ya Rony sayang, kau telah memberiku nikmatnya sex yang belum pernah kudapatkan dengan suamiku” sebutnya.
“Iya Mba”, saya juga terima beri sebab Mba telah memberikan dan mengajari sex kepadaku, Oh iya Mba tadikan saya keluarin didalem, nanti seandainya Mba hamil gimana ???, ” tanyaku ragu.
“Udah kau hening aja Ron, saya lagi nggak subur kog, lagian seandainya saya hamil kau nggak perlu cemas, kan saya telah bersuami… hehe…” sebutnya dengan santainya.
Saya Lega rasanya mendengar hal itu sampai akupun tersenyum dan membalas dengan meremas gemas buah dadanya sebentar. Kemudian dikala itu kami kencang-kencang memberesi baju dan keluar dari kamar mandi secara bergantian supaya tak ada yang curiga. Sesudah itu lalu kami malahan duduk kembali di tempat duduk masing-masing. Dikala itu suami dan si kecilnya masih tertidur pulas sedangkan dikala itu kulihat telah menjelang kota Yogyakarta.
Sebelum kami berpisah, Mba memberikan nomer handphone nya kepadaku dan berkata,
“Kapan-kapan kita ulang lagi ya Ron, ” sebutnya sembari mengedipkan mata.
Dikala itu saya cuma mengganguk dan tersenyum. Sesudah kereta stop kami malahan berpisah di stasiun kota Yogyakarta. Sungguh benar-benar mujur sekali saya dikala itu, sungguh sensasi yang luar awam sebab saya dapat brsetubuh dengan ibu muda secantik dan seliar itu di kereta api.
No comments:
Post a Comment