Breaking

Sunday, February 24, 2019

Cerita Dewasa Panas Skandal ku Bersama Tante Wika Sampe Crot Bersama

supersemas88.blogspot.com | Cerita Dewasa Panas Skandal ku Bersama Tante Wika Sampe Crot Bersama - Saya sedang tidur dikala HPku berdering. Bunyi yang tidak asing terdengar ditelingaku. Ternyata tante Wike ada di Ykt. Katanya sich ada tugas kantor dengan sahabat-sahabatnya dan saya dipinta datang kehotel  melati daerah mereka menginap. Sambil jalan saya membayangkan sosok tante Wike. Ia adik ibuku yang berusia 39 tahun. Kulitnya kuning langsat dengan tinggi 175 cm, tubuhnya ramping dan seksi. Dadanya dihiasi oleh sepasang payudara yang cantik dan besar. Waktu kecil dahulu saya sering kali mengintip dada tante Wike dan apabila onani sering kali membayangkan dadanya itu. Jika membandingkannya dengan penggiat seni, tante Wike mirip Vina Panduwinata.

Sesampai di hotel saya diberi tahu dengan 2 sahabat tante Wike, Pak Bondan(46) dan Bu Shinta(37). Mereka memintaku menjadi penunjuk jalan selama mereka di Ykt, dan saya menyanggupinya. Sesudah itu kami berkeliling kota hingga jam 21:47. Karna telah malam tante Wike minta saya menginap dikamarnya saja. Kans batinku, dari tadi saya telah gatal memandang payudara tante Wike dibalik pakaian tang top biru yang ketat. Saya tidak ingat lagi apabila ia tanteku, yang penting hasratku tersalurkan pikirku.

Sesudah masuk kamar tante Wike pergi mandi, saya seketika memikirkan metode bagaimana supaya saya dapat merasakan tubuh tante Wike yang konsisten seksi walau sudah mempunyai 2 buah hati. Dikala ia keluar saya menelan air liur, dengan celana pendek ketat hingga diatas lutut dan pakaian t-shirt putih tanpa lengan benar-benar memamerkan lekuk-lekuk tubuhnya yang total. Dikala tante Wike melalui didepanku tercium wangi sabun dari tubuhnya, ketika dia hendak mengeringkan rambutnya kelihatan BH hitam kesukaanku dari balik ketiak tante Wike.


Saya jadi gelap mata. Itu tante Wike membelakangiku, seketika kurangkul ia. Bibirku menyedot lehernya, sementara tanganku yang satu meremas sepasang payudara dan yang satu lagi bermain diselangkangan dan paha tante Wike. Cuma sejenak dia meronta sesudah itu tubuh tante Wike menjadi hening.
“Izinkan saya menikmati tubuh tante yang cantik ini ya?” Desahku di alat pendengaran tante Wike.
“Gimana Ndra? Tetapi sekali ini aja ya Ndra.. dan kau wajib komitmen ini menjadi rahasia kita berdua” Kata tante Wike. Saya mengangguk kecil pertanda bersedia.

Tante Wike lalu mencopot pakaiannya dan terlihatlah buah dadanya yang putih mulus terbalut BH hitam, saya membisu memandang, birahiku mulai naik. Lalu tante Wike mencopot celana ketatnya kelihatan paha mulus yang kugerayangi tadi. Dikala dia hendak melepas tali BH saya cegah. Dengan lembut tanganku kebelakang pundak tante Wike membuka kaitnya lalu memelorotkan BH itu sambil menggesek puting susunya. Sepasang payudara berukuran 36 B kelihatan sungguh-sungguh cantik dipadu dengan puting susunya yang mencuat kedepan.

Tante Wike lalu mencopot celana dan CD hitamnya. Dan sekarang dia sudah telanjang bulat, penisku terasa tegang karna tidak mengira tubuh tante Wike seindah itu. Lalu dia naik keatas ranjang dan merebahkan badannya tengadah. Saya semacam itu takjub, tubuh tanteku yang wahai telanjang dan pasrah terbaring diranjang pas dihadapanku.
“Ayo Ndra.. apa yang kau tunggu, tante udah siap, jangan takut apabila belum pernah nanti tante tolong” Kata tante Wike.
“Iya.. bantu ya tante” Jawabku berdusta.

Lantas saya melepas segala pakaianku karna sesungguhnya saya juga telah tidak bendung. Kulihat tante Wike memandang kejantananku yang berdetak-detak, lalu saya naik keatas ranjang dan mengawalinya. Lantas saja kukecup bibirnya, kulumat-gilas bibirnya, terasa dia kurang meladeni bibirku, masih canggung pikirku, tetapi tak saya hiraukan terus saya gilas bibirnya. Sementara kuarahkan tanganku ke dadanya. Kutemukan gundukan bukit, lalu saya elus-elus dan remas buah dadanya sambil terkadang memelintir puting susunya.

“Ooh.. Ndra.. apa yang kamu lakukan.. ergh.. sshh..” Tante Wike mendesah pertanda daya seksualitasnya mulai naik, terkadang saya menikmati dia menelan air liur yang mulai mengental. Sesudah puas dengan bibirnya, sekarang bibirku kuarahkan kebawah, saya mau menikmati bagaimana rasanya mengulum buah dada tante Wike. Sebentar saya pandangi buah dada yang sekarang berada pas dihadapanku, ooh sungguh cantiknya, putih mulus tanpa cacat sedikitpun, seperti belum pernah terjamah laki-laki. Lantas saya jilati dari bawah lalu kearah putingnya, sementara buah dada kanannya konsisten kuremas-remas sehingga tambah kenyal dan mengeras.

“Emmh oh aarghh” Tante Wike mendesah hebat dikala saya menggigit puting susunya.
Kulirik wajahnya dan kelihatan matanya merem melek dan giginya menggigit gigi bawahnya, sekarang jariku kuarahkan keselangkangannya. Disana kurasakan rambut yang tumbuh disekeliling Miss V tante Wike. Jari-jariku kuarahkan kedalamnya, terasa lubang itu telah sungguh-sungguh berair, pertanda bahwa ia telah benar-benar terstimulasi. Kupermainkan jari-jariku sambil mencari kelentitnya. Kupermainkan jariku keluar-masuk didalam lubang Miss V tante Wike yang kian licin hal yang demikian.

“Aarrgghh.. eenhh.. Ndra kam.. mu ngapain oohh..” Kata tante Wike meracau nggak karuan, kakinya mengecak-ngecak sprei dan badannya menggeliat. Tidak kuperdulikan kata-katanya, karenanya tubuh tante Wike makin menggelinjang dikendalikan nafsu daya seksualitas. Kurasakn tubuh tante Wike menegang dan wajahnya memerah mengucur peluh, saya pikir ia telah ingin klimaks. Kupercepat gerakan jariku didalam liang vaginanya.
“Oohh.. arghh.. oohh..” kata tante Wike dengan napas tersengal-sengal dan tiba-tiba.

“Ooh..aahh..” Tante Wike mendesah hebat dan pinggulnya terangkat, badannya tergetar hebat sebagian kali. Terasa cairan hangat memenuhi lubang vaginanya.
“Oohh.. ohh.. emhh..” Tante Wike mendesah-desah meresapi kenikmatan yang baru diraihnya.
“Ndra apa yang kau lakukan kok tante dapat kayak gini?” Tanyanya padaku.
“Mengapa memangnya tante?” Kataku sambil meremas payudaranya.
“Baru kali ini saya menikmati kenikmatan seperti ini, luar umum” Kata tante Wike. Dia lalu bercerita apabila om Widya (suaminya) cuma sejenak saja apabila bercinta sehingga dia kurang puas.

“Sayang.. kini giliranku” Bisikku ditelinganya, tante Wike mengangguk kecil.
Saya mulai mencumbunya lagi, kulakukan seperti tadi, mulai dari bibirnya yang kulumat, lalu buah dadanya yang saya nikmati. Sesudah kupikir cukup, kusejajarkan tubuhku diatas tubuhnya dan tante Wike tahu. dia lalu mengkangkangkan pahanya lalu kuarahkan batang kejantananku keliang senggamanya. Pelan-lahan saya masukkan batang penisku dan saya nikmati. Batang kejantananku gampang saja menjelang liang senggamanya karna telah sungguh-sungguh berair dan licin. Sekarang pelan-lahan saya gerakkan pinggulku naik turun. ooh nikmatnya.

“Lebih pesat Ndra.. aarghh.. mmhh” Kata tante Wike terputus-putus dengan mata yang merem melek. Saya percepat gerakanku lalu terdengar bunyi berkecipak dari selangkangannya.
“Iya.. semacam itu.. aahh.. terr.. russ.. aarghh..” kata tante Wike tidak karuan.
Peluh kami berucuran menjadi satu, kulihat wajahnya kian memerah.
“Ndra, tante ingin.. nikmat lagi.. ohh.. ahh.. aahh ahh..” Kata tante Wike sambil mendesah panjang, tubuhnya bergetar dan kurasakan vaginanya dipenuhi cairan hangat menyiram batang penisku.

Remasan dinding vaginanya semacam itu kuat, akupun mempercepat gerakanku dan.. croott.. akupun menempuh klimaks.. aahh.., kubiarkan air maniku keluar didalam liang senggama tante Wike. Kurasakan enak yang luar umum, kupeluk tubuhnya erat-erat sambil mencium puting susunya merasakan kenikmatan sex yang sebetulnya. Sesudah cukup menikmatinya kucabut penisku dan kubaringkan tubuhku disampingnya.

“Tante Wike, terima beri ya..” Kubisikkan lirih ditelinganya sambil kukecup pipinya.
“Tante juga Ndra.. baru kali ini tante menikmati kenikmatn seperti ini, kau hebat” Kata tante Wike lalu mencium bibirku.
Kami berdua lalu tertidur karna kelelahan.

Sekitar jam 3 pagi saya terbangun. Sesudah meminum segelas air saya memandangi tubuh telanjang tante Wike. Benar-benar menggairahkan sekali, kecantikan wajah dan estetika tubuhnya masih terjaga diusianya yang hampir berkepala 4 ini. Lalu saya mulai mencumbunya lagi, kali ini saya mau merasakan dengan sepuas hatiku tiap-tiap inci tubuh tante Wike. Pelan-lahan saya gilas bibir tante Wike dengan penuh kelembutan hingga dia mulai terbangun lagi.

Sesudah tante Wike terbangun kugunakan lidahku untuk membelah bibirnya, kupermainkan lidahku didalam mulutnya. tante Wikepun mulai berani, lidahnya juga dipermainkan sehingga lidah kami saling bertarung, membuatku kian betah saja berlama-lama merasakan bibirnya. Tanganku beroperasi didadanya, kuremas-remas payudaranya yang kenyal mulai dari jurang hingga ke puncaknya lalu saya pelintir putingnya shingga dia menggeliat dan menggelinyang. Dua bukit kembar itu kian mengeras. Dia menggigit bibirku ketika kupelintir puting susunya.

Sesudah saya puas dibibirnya, sekarang saya melibas dan mengulum payudaranya. Dengan sigap lidahku menarikan-nari diatas bukitnya yang putih mulus itu. Tanganku konsisten meremas-remas buah dadanya yang sebelah kanan. Kulihat mata tante Wike sungguh-sungguh redup, dia memagut-magut bibirnya sendiri, mulutnya mengeluarkan desahan erotis.
“Oohh.. aarghh.. en.. ennak Ndra, emmh..” Kata tante Wike mendesah-desah.

Tiba-tiba tangannya mengendalikan tanganku yang sedang meremas-remas payudaranya dan menyeret ke selangkangannya. Saya mengerti apa yang diharapkannya, dia mau supaya saya langsung mempermainkan liang vaginanya. Jari-jariku bahkan langsung bergerilya divaginanya. Kugerakkan jariku keluar masuk dan kuelus-elus klentitnya yang membikin tante Wike kian menggelinyang tidak karuan.
“Ya.. terruss.. argghh.. eemmh.. nikmat.. oohh..” Mulut tante Wike meracau.

Tiap-tiap kali tante Wike terasa ingin menempuh klimaks, saya hentikan jariku menikam vaginanya, sesudah dia agak hening, saya permainkan lagi liang senggamanya, kulakukan sebagian kali.
“Emhh Ndra.. ayo dong jangan gitu.. kamu jahat oohh..” Kata tante Wike memohon.
Mendengarnya membuatku merasa kasihan juga, tetapi saya tak akn membuatnya klimaks dengan jariku tetapi dengan mulutku, saya mau menggunakan hasil latihanku dengan Bu Denok dan Bu Atika.

Lantas kuarahkan mulutku keselangkangannya. Kusibakkan rambut-rambut hitam yang memutari vaginanya dan terlihatlah liang senggamanya yang merah dan mengkilap berair, sungguh cantik. Lantas saya jilati lubang itu, lidahku kujulurkan keluar masuk.
“Ndra.. apa yang kau lakukan.. arghh itu kan ji.. jik emhh..” Kata tante Wike.
Saya tidak perdulikan kata-katanya, lidahku terus menarikan-nari didalam liang senggamanya pun menjadi kian liar tidak karuan

Saat lidahku meraba kelentitnya, dia mendesah panjang dan tubuhnya menggeliat tidak karuan dan tidak lama tubuhnya bergetar sebagian kali, tangannya mencengkram sprei dan mulutku dipenuhi cairan yang keluar dari liang kewanitaannya.
“Ohmm.. emhh.. ennak Ndra.. aahh..” Kata tante Wike dikala dia klimaks.
Sesudah tante Wike selesai merasakan kenikmatan yang diperolehnya, saya mencumbunya lagi karna saya juga mau menempuh kenikmatan. Aku ini posisiku dibawah tubuh tante Wike.

Saya tidur tengadah dan tante Wike melangkah diatas batang penisku. Tangannya mengendalikan batang kejantananku yang tegak perkasa, sesudah menjilatinya lalu pelan-lahan pinggangnya diwariskan dan vaginanya diberi pengarahan ke batang penisku dan dalam sekejap bless burungku sirna ditelan liang kewanitaannya. Tante Wike lalu mulai mengerjakan gerakan naik turun, dia angkat pinggannya dan dikala hingga dikepala penisku dia turunkan lagi. Mula-mula dia perlahan-perlahan tetapi sekarang dia mempercepat gerakannya.

Kulihat wajahnya penuh dengan peluh, matanya sayu sambil merem melek dan terkadang dia memandang kearahku. Mulutnya mendesis-desis, sungguh seksi wajah wanita yang sedang dikendalikan nafsu daya seksualitas dan sedang berupaya menempuh puncak kenikmatan. Wajah tante Wike kelihatan sungguh-sungguh menawan seperti itu ditambah lagi rambut sebahunya yang kelihatan acak-acakan terombang ambing gerakan kepaalanya. Payudaranya terguncang-guncang, lalu tanganku meremas-remasnya. Desahannya tembah keras katiak jari-jariku memelintir puting susunya.
“Oh emhh yaah.. oohh..” Itulah kata-kata yang keluar dari mulut tante Wike.

“Tante nggak kuat lagi Ndra..” Kata tante Wike sambil stop menggerakkan badannya.
Saya tahu dia langsung menempuh klimaks, lalu saya rebahkan tubuh tante Wike dan kupompa liang senggamanya, tidak lama tante Wike menempuh klimaks. Kuhentikan gerakanku untuk mengizinkan tante Wike merasakan orgasmenya yang kesekian. Sesudah itu kucabut batang penisku dan kusuruh tante Wike menungging lalu kumasukkan batang penisku dari belakang. Tante Wike kelihatan cuma pasrah saja kepada apa yang kulakukan padanya. Dia cuma mendesah kenikmatan.


Sesudah puas dengan posisi ini, saya suruh tante Wike rebahan lagi dan saya masukkan lagi batang kejantananku dan memompa vaginanya lagi, karna saya mau mengakhirinya. Sesudah ketika kemudia tante Wike mau klimaks lagi, wajahnya memerah dan tubuhnya menggelinjang ke sana ke mari.
“Ahh.. oh.. tante ingin nikmat lagi Ndra. arrghh ahh..” kata tante Wike.
“Tunggu sayang, ki.. kita barengan.. saya juga sedikit lagi..” desahku.
“Tante udah nggak bendung Ndra.. ahh..” kata tante Wike mendesah panjang.

Lalu tubunya bergetar hebat, pinggulnya terangkat naik. caran hangat membasahi batang kejantananku. Cairan hangat menyirami batang penisku dan kurasakan dinding vaginanya seakan akan menyedot penisku semacam itu kuat dan walhasil saya bahkan tak kuat.. crott.. saya bahkan menempuh klimaks. Nikmatnya luar umum. Lalu kami saling berpelukan erat meresapi kenikmatan yang merasuki kami berdua.
“Thank’s tante” Bisikku sambil memelintir puting susunya.

Sesudah itu 3 malam berturut-ikut saya memuaskan asa yang terpendam semenjak saya kecil hingga tante Wike kembali pulang ke Smr.
“Jika pulang.. jangan lupa kerumah ya” Bisiknya ketika akan naik ke pesawat terbang di airport.
Saya tersenyum penuh arti.  lagi saya akan pulang berwisata, saya telah rindu dengan tante Wike yang wahai.

No comments:

Post a Comment