Breaking

Sunday, April 14, 2019

Cerita Sex Dewasa Panas Servis Memuaskan Oleh Pembokat Binal


SUPERSEMAR88.BLOGSPOT.COM - Dikala ini saya berprofesi manager di sebuah perusahaan di kota Semarang, disamping profesi kantorean akau juga membuka usaha di rumah yakni klontongan ya sambil nyelam minum air ada tambahan sedikit saya kumpulin, ketika ini saya telah menikah namun istriku tau akan hobiku seputar hasratsexku yang agak nyeleweng yakni menyukai mencari cewek daun muda agar saya konsisten awet muda hehe.

Oya para pecinta cerita sex belum perkenalan namaku David umurku 37 tahun , saya senantiasa saja mendapatkan koneksi dari rekan kerjaku sebab memang pekerjaanku juga mendukung untuk hal itu, namun yang disayangkan yaitu istriku mengenal sekiranya saya memiliki banyak simpanan suatu ketika ia meninggalkanku tanpa sepengetahuanku, namun cuek saja bahkan saya dapat melampiaskan cita-cita sexku lebih leluasa.

Dahulu saya sempat punya asisten namun sebab asisten berkeinginan menikah didesanya jadi saya terpaksa mencari yang baru lagi, jujur saja saya kuwalahan untuk mengurus profesi rumah dan rasanya berkeinginan mencari obat stress, saya mendatangi sebuah jasa penyalur PRT dan saya menemukan calon yang menarik perhatianku namanya Hepy saya cari kabarnya ia masih berumur 17 tahun.


Wajahnya cukup indah dengan lesung pipinya yang bikin manis, bibirnya tipis dengan mata yang bersayu sayu, sekiranya ia berharap berhias pastinya lebih indah mungkin saja ia jadi penggiat seni ibu kota sebab telah memiliki modal wajah yang indah, saya lihat bodynya juga cukup padat walupun ia imut seketika saja saya mendapatkan ia sebagai PRT di rumahku.

Sesudah seminggu di rumahku ia memang orangnya gesit dalam mengurus rumah, kadang saya juga menginttip kesibukan ia sedang menerapkan t-shirt yang ketat membikin cita-cita sexku timbul, dengan menerapkan rok mininya saya mendekati ia dan iseng dari belakang saya cubit pahanya yang putih itu, Hepy sedikit terkejut tapi sesudah mengamati wajahku ia cuma menunduk kepalanya dengan manja.

Dan ketika saya pulang dari kantor saya kembali mengamati ia sedang mengepel antaia dengan mengaplikasikan pakain daster yang tipis sambil nungging, saya pulang disuguhkan panorama yang membikin rudalku berdiri, bokongnya bergoyang ke kanan kekiri Menonjol garis celana dalamnya yang membayang di dasternya tidak lama kemudian saya sengaja menepuk pantatnya sambil berkata:

“itu ngepel atau sedang gotyang dangdut Hepy, kok saya mengamati bokong kau jadi terstimulasi sekali

Hepy cuma sedikit senyum dan ngakak lirih mendengar komentarku dan kembali meneruskan pekerjaannya, ehh tidak taunya bahkan ia kian cepat menggoyangkan bokongnya.

Sebab saya gemas dengan apa yang dilaksanakan Hepy saya pegang pantatnya untuk membendung goyangannya, saya mengamati pantat yang sungguh-sungguh seksi sekali saya mainkan kedua jempolku diantara selakangannya gadis itu, kemudia ia menghentikan gerakannya dan mengehentikan tawanya, tangan kananku mengelus paha sebelah kanannya hingga masuk kedalam dasternya.

“Maaf ndoro jangan bergitu, cegah Hepy”

“nggak apa pa kok sayang , gak usah takut”

“Wisit konsisten bertahan , jangan Ndoroo jangan kini..!!

Perkataan Wsiti kian membikin saya nafsu, dengan terburu buru Hepy berdiri dan bergegas membereskan ember dan kain lapnya kemudian ia menuju ke dapur.

Ya udah saya biarkan Hepy memecahkan pekerjaannya yang ada di dapur, malam harinya pukul 7 malam saya minta bantuan Hepy untuk memijat punggungku yang pegal sebab seharian rutinitasku di kantor memang banyak profesi, supaya tubuhku fit kembali untuk hari satu hari setelah hari ini tidak ada salahnya saya anggota pengalaman baru terhadap gadis Hepy.

Saya memanggil Hepy untuk menuju kekamarku dan membawa minyak gosok , tidak lama ia dating masih menerapkan daster yang tipisnya, saya suruh untuk duduk disampingku.

Seketika saja jemarinya meraba punggungku yang telah diolesi dengan minyak gosok, sambil saya ajak ngorol ia.

“Hepy kau ndak telah punya pacar belum” kataku

“hmmm dengan jawaban yang lama ia berkata sekiranya disini belum ndoro”

“lhhooo kok sekiranya disini , berarti diluar sana Hepy punya ya???

“dengan senyumannya yang khas itu ia menjawab “ dahulu waktu didesa saya punya pacar namun telah saya putus”

“lha emang mengapa ???

“habis ia berharap enaknya sendiri , ia mintanya ngajak gituan terus namun sekiranya diajak menikah gak berharap, ya saya putisin ia aja Ndooro.”

Dengan rasa penasaran saya seketika membalikkna badanku agar dadaku yang gantian diurutnya, sambil menatap wajahnya yang manis itu, “gituan giman maksutnya??Seolah olah saya membodohi ia, apakah akamu tak menyukai??

“ya itu ndoroo maksutnya ngajak kelon bareng tidur berdua telanjang, ya begituan ndorro”

Muka Hepy memerah sedikit malu.

“lha kau berharap aja diajak gituan, tanyaku

“ya maksutnya semacam ini ndorrro sekiranya cuma menghisap burungnya saja Hepy juga gak apa apa , namun sekiranya berharap yang lainnya Hepy saya tolak.”

Dengan perkataan Hepy tadi spontan saja burungku seketika tegang dibuatnya. Saya juga ngakak mendengar pekataan yang polos hal yang demikian, lha emang gak belepotan hehe.

“ah enggak juga ndoro yang penting Hepy masih perawan”

Lha mengapa sekiranya kau juga menyukai kok putus pacarannya,

“ya sebab lama kelamaan ngeselin sih, soalnya sekiranya diajak macem macaem berharap, namun ia bahkan maen pada wanita lainnya , untung saja Hepy cuma beri emutan saja gak lebih jadi saya masih perawan Ndorooo”

Saya pancing ia dengan candaanku, “lha emangnya sekiranya gituan aja apa gak pengen coba yang beneran ?? godaku sambil mengamati wajahnya yang kembali memerah.

“Ehh katanya sekiranya gituan sakit ya dan dapat hamil?? Tanya Hepy dengan polosnya.

Sekarang tubuh Hepy agak membungkuk sambil menggosokkan minyak keperutku , ketika itu saya mengamati gundukan payudaranya yang tak ditopangi BH sungguh masih natural dan bersih putingnya dan susunya sungguh-sungguh montok sekali payudaranya Hepy, tanganku sambil mengelus ngelus pahanya yang mengankang , saya menggodanya .

“Sekiranya sekiranya sama Ndoro Hepy apakah sudi ngasih beneran atau cuma diemut saja”suasan kian memanas ketika itu.

Saya lihat pipi Wisit kian memerah agak malu mungkin, “namun saya disini Hanya asisten Ndoroo mask iya sih asisten? Kan disini saya Hanya pelayan rumah tangga.

“lha itu juga kan namanya melayani juga Hepy, betul kan?? Saya lihat ia sedikit tersenyum manis.

“nanti sekiranya saya hamil gimana ndoro???

Jangan taku Hepy nanti sekiranya hamil ndooro yang tanggung jawab , lagian ini baru pertama kalinya nggak bakal hamil, padahal ia sedikit malu dan ragu , Wsiti berdasarkan perkataanku dan menyikap dasternya diangkatnya.

Kemudian Wsiti meletakkna bokongnya diatas pahaku, dengan rasa yang agak tegang saya mengelus ngelus rambutnya untuk membikin ia hening, tangan ia menyikap payudaranya sesat saya mengamati tubuhnya yang nyaris telanjang , sementar wajah Hepy menoleh menyamping seakan akan buang wajahnya kekanan, sebab tak tabah saya tarik pinggang Hepy dan saya rebahkan disampingku.

Mungkin seumur hidupnya baru menikmati kasur yang super empuk , seketika saja kamu sergap dari atas saya ciumi bibirnya yang tersenyum malu, saya mengawali permainan panas ini dengan menggerayangi semua tubuhnya meremas remas kedua payudaranya yang kenyal, putingnya yang tegak saya mainkan hingga berwarna merah muda.

Payudaranya montok cukup tanganku untuk memeras terus, tak menggantung payudaranya sungguh cepat gadis desa ini sungguh ranum siap untuk dirasakan.

Ouuhhhh mmmmmMMmmm ndorooooo ehmmmmmm burungnya ndoro berharap saya hisep gak ??”kata Wsiti dengan napas yang pesat”

“sekiranya berharap ngemut burungku lepas dahulu celana kau Hepy”

Lalu ia bangkit dan melorotkan celana dalammnya dan gadis desa ini benar benar telanjang bulat di depan mataku, dengan pelan wajah Hepy mendekat diselakanganku meraih kejantananku sambil membenahi rambutnya kebelakang, ia gantian melorotkan celana dalamku tampak wajahnya yang tepenganga mengamati kejantananku. Mungkin dia membayangkan bagaimana benda berotot sebesar itu bisa masuk di tubuhnya.

Saya langsung menikmati sensasi yang luar awam saat Hepy mulai mengulum kejantananku, memainkan lidahnya dan menghisap dengan mulut mungilnya hingga pipinya ‘kempot’. Gadis ini rupanya mahir membikin kejantananku pesat gagah.

“Ehm… srrrp… mmm… crup! Ahmm… mmm… mmmh..! Nggolo (ndoro)..! Hangang keyas-keyas(jangan keras-keras)..! Srrrp..!”

Gadis itu tergeliat dan memprotes saat saya meraih payudaranya yang montok dan meremasinya. Tapi saya tidak perduli, malahan tangan kananku sekarang mengelus belahan bokong Hepy yang bulat penuh, terus turun hingga ke bibir genitalianya yang masih jarang-jarang rambutnya. Maklum, masih perawan.

Gadis itu tergelinjang tanpa berani bersuara saat jemariku menyibakkan bibir genitalianya dan menelusup dalam genitalianya yang masih perawan.

Merasa kejantananku telah cukup gagah, kusuruh Hepy mengambil pisau cukur di atas meja, lalu kembali ke atas ranjang. Tersipu-sipu gadis perawan itu mengambil bantal berupaya untuk menutupi ketelanjangannya.

Malu-malu gadis itu menuruti instruksi majikannya terbaring tengadah menekuk lutut dan merenggangkan pahanya, mempertontonkan rambut genitalianya yang cuma sedikit.

Tanpa mengaplikasikan foam, seketika kucukur habis rambut di selangkangan gadis itu, membikin Hepy tergelinjang sebab perih tanpa berani menolak. Sekarang bibir alat vital Hepy mulus kemerah-merahan seperti alat vital seorang gadis yang belum cukup usia, tapi dengan payudara yang cepat.

Dengan sigap saya menindih tubuh montok menggiurkan yang telanjang bulat tanpa sehelai benang bahkan itu. Tersipu-sipu Hepy buang wajah dan menutupi payudaranya dengan telapak tangan. Tapi langsung kutarik kedua tangan Hepy ke atas kepalanya, lalu menyibakkan paha gadis itu yang telah mengangkang. Pasrah Hepy memejamkan mata menantikan saatnya menyajikan keperawanannya.


Gadis itu membendung napas dan menggigit bibir ketika jemariku mempermainkan bibir genitalianya yang berair terstimulasi. Pelan kedua paha mulus Hepy terkangkang kian lebar. Saya menyapukan ujung kejantananku pada bibir alat vital gadis itu, membikin napasnya kian memburu.

Pelan namun pasti, kejantananku menerobos masuk ke dalam kehangatan tubuh perawan Hepy. Dikala selaput dara gadis manis itu sedikit menghambat, dengan perkasa kudorong terus, hingga ujung kejantananku menyodok dasar liang alat vital Hepy.

Rupanya alat vital gadis ini kecil dan sungguh-sungguh dangkal. Kejantananku cuma bisa masuk seluruhnya dalam kehangatan keperawanannya seandainya disupport cukup kuat hingga menekan dasar genitalianya. Itu bahkan langsung terdesak keluar lagi.

Hepy terpekik sambil tergeliat menikmati pedih menyengat di selangkangannya ketika kurenggutkan keperawanan yang selama ini sudah dijaganya bagus-bagus. Namun gadis itu cuma berani meremas-remas bantal di kepalanya sambil menggigit bibir membendung sakit.

Air mata gadis itu tidak terasa menitik dari sudut mata, mengaburkan pandangannya. Hepy merintih kesakitan saat saya mulai bergerak merasakan kehangatan genitalianya yang serasa ‘megap-megap’ dijejali benda sebesar itu. Tapi rasa sakit dan pedih di selangkangannya pelan tertutup oleh sensasi geli-geli sedap yang luar awam.

Tiap-tiap kali kejantananku menekan dasar genitalianya, gadis itu tergelinjang oleh ngilu bercampur sedap yang belum pernah dirasakannya. Kejantananku bagai diremas-remas dalam liang alat vital Hepy yang semacam itu ‘peret’ dan legit. Dengan perkasa kudorong kejantananku hingga masuk seluruhnya dalam selangkangan gadis itu, membikin Hepy tergelinjang-gelinjang sambil merintih sedap tiap-tiap kali dasar genitalianya disodok.

“Ahh… Ndoro..! Aa… ah..! Aaa… ahk..! Oooh..! Ndorooo… Hepy pengen… pih… pipiiis..! Aaa… aahh..!”

Sensasi sedap luar awam membikin Hepy dengan pesat terorgasme.

“Bendung Nduk! Kau nggak boleh pipis dahulu..! Tunggu Ndoro pipisin kau, baru kau boleh pipis..!”

Dengan tunduk Hepy mengencangkan otot selangkangannya sekuat kekuatan berupaya membendung pipis, kepalanya menggeleng-geleng dengan mata terpejam, membikin rambutnya acak-acakan, tapi sebagian ketika kemudian.

“Nggak bendung Ndorooo..! Ngh…! Ngh…! Ngggh! Aaaiii… iik..! Aaa… aaahk..!” Tanpa bisa dibendung-bendung, Hepy tergelinjang-gelinjang di bawah tindihanku sambil memekik dengan napas tersengal-sengal. Prediksi Bola

Payudaranya yang bulat dan kenyal berguncang menekan dadaku ketika gadis itu memeluk erat tubuh majikannya, dan genitalianya yang semacam itu rapat bergerak mencucup-cucup.

Berpura-pura naik darah, saya menghentikan genjotannya dan menarik kejantananku keluar dari tubuh Hepy.

“Dibilang jangan pipis dahulu kok nakal..! Awas sekiranya berani pipis lagi..!”

Menonjol kejantananku bersimbah cairan jernih bercampur kemerahan, petunjuk gadis itu betul-betul masih perawan. Gadis itu menyangka majikannya telah selesai, memejamkan mata sambil tersenyum puas dan mengendalikan napasnya yang ’senen-kamis’. Di pangkal paha gadis itu terlihat juga darah perawan menitik dari bibir genitalianya yang pelan menutup.

Saya menarik pinggang Hepy ke atas, lalu menunjang sebuah bantal empuk ke bawah bokong Hepy, membikin tubuh telanjang gadis itu agak melengkung sebab bokongnya diganjal bantal. Tanpa basa-basi kembali kutindih tubuh montok Hepy, dan kembali kutancapkan kejantananku dalam liang alat vital gadis itu.

Dengan posisi bokong terganjal, klentit Hepy yang sensitif menjadi sedikit mendongak. Sehingga saat saya kembali melanjutkan tusukanku, gadis itu tergelinjang dan terpekik menikmati sensasi yang malahan lebih sedap lagi dari yang barusan.

“Berkeinginan terus apa brenti, Nduk..?” godaku.

“Aii… iih..! He.. eh..! Terus Ndorooo..! Sedap..! Sedap..! Aahh… Aiii… iik..!”

Tubuh Hepy yang montok menggiurkan tergelinjang-gelinjang dengan sedap dengan napas tersengal-sengal diantara pekikan-pekikan manjanya.

“Ooo… ohh..! Ndoroo.., Hepy pengen pipis.. lagiii… iih..!”

“Tahan ini dibendung dahulu..! Bendung Nduk..!”

“Aa.. aak..! Ampuuu… unnhh..! Hepy nggak kuat… Ndorooo..!”

Seiring pekikan manjanya, tubuh gadis itu tergeliat-geliat di atas ranjang empuk.

Pekikan manja Hepy kian keras tiap-tiap kali tubuh telanjangnya tergerinjal ketika kusodok dasar liang kegadisannya, membikin kedua pahanya tersentak mengangkang kian lebar, kian memudahkan saya merasakan tubuh perawannya.



Dengan gemas sekuat kekuatan kuremas-remas kedua payudara Hepy sampai terlihat berbekas kemerah-merahan. Mau kuatnya remasanku sampai cairan putih susu menitik keluar dari putingnya yang kecoklatan.

“Ahhhk..! Aaa.. aah! Aduu.. uhh! Sakit Ndorooo..! Hepy berharap pipiiiiss..!”

Dengan maksud menarik hati gadis itu, saya menghentikan sodokannya dan mencabut kejantanannya justru disaat Hepy mulai orgasme.

“Berkeinginan pipis Nduk..?” tanyaku pura-pura sebal.

“Oohh… Ndorooo… terusin dong..! Hanya ‘dikit, nggak pa-pa kok..!” rengek gadis itu manja.

“Kau itu nggak boleh pipis sebelum Ndoro pipisin kau, tahu..?” saya terus berpura-pura naik darah.

Menonjol bibir alat vital Hepy yang botak sekarang kemerah-merahan dan bergerak berdetak.

“Enggak! Enggak kok! Hepy enggak berani Ndoro..!”

Hepy memeluk dan berupaya menarik tubuhku supaya kembali menindih tubuhnya. Rasanya sebentarlagi gadis itu berharap pipis untuk ketiga kalinya.

“Namun hingga pipis lagi, Ndoro bakal naik darah, lho Nduk..?” kuremas kedua buah dada montok Hepy.

“Engh… Enggak. Nggak berani.” Wajah gadis itu berkerut membendung pipis.

“Awas sekiranya berani..!” kukeraskan cengkeraman tangannya sampai payudara gadis itu seperti balon melotot dan cairan putih susu kembali menetes dari putingnya.

“Ahk! Aah..! Nggak berani, Ndoro..!”

Hepy menggigit bibir membendung sakitnya remasan-remasanku yang bukannya dilepas bahkan kian kuat dan pesat. Tapi gadis itu langsung menikmati ganjarannya ketika kejantananku kembali menghajar genitalianya. Semacam ayal lagi, Hepy kembali tergiur tanpa ampun semacam itu dasar liang genitalianya ditekan kuat.

“Ngh..! Ngh..! Nggghhh..! Ahk… Aaa… aahhh..! Ndorooo… ampuuu… uun..!”

Tubuh montok gadis itu tergerinjal seiring pekikan manjanya.

Mau cepatnya Hepy menempuh puncak membikin saya kian gemas menggeluti tubuh perawannya. Tanpa ampun kucengkeram kedua bukit montok yang berdiri menantang di hadapanku dan meremasinya dengan kuat, meninggalkan bekas kemerahan di kulit payudara Hepy.

Sementara genjotan demi genjotan kejantananku menyodok alat vital gadis itu yang hangat mencucup-cucup menggiurkan, bagai memohon semburan puncak.

Gadis itu sendiri telah tidak tahu lagi mana atas mana bawah, kenikmatan luar awam tak henti-hentinya memancar dari selangkangannya. Rasanya seperti berkeinginan pipis namun sedap luar awam membikin Hepy tak sadar memekik-mekik manja.

Kedua pahanya yang sehari-hari lazimnya disilangkan rapat-rapat, sekarang terkangkang lebar, sementara liang genitalianya tanpa bisa dibendung-bendung berdetak mencucup kejantananku yang semacam itu perkasa menggagahinya. Sekujur tubuh gadis itu berair bersimbah peluh.

“Hih! Rasain! Dibilang jangan pipis! Berkeinginan ngelawan ya..!” Gemas kucengkeram kedua buah dada Hepy erat-erat sambil menghentakkan kejantananku sejauh mungkin dalam alat vital dangkal gadis itu.

Hepy tergelinjang-gelinjang tak berdaya tiap-tiap kali dasar genitalianya disodok. Telah gadis itu yang terganjal bantal empuk berulangkali tersentak naik membendung sedap.

“Oooh… Ndorooo..! Ahk..! Ampun..! Ampun Ndoroo..! Semacam..! Ampuuu.. unn..!” Hepy merintih memohon ampun tak cakap lagi menikmati kegiuran yang tak kunjung reda.

Mau lama majikannya menggagahinya, seolah tak akan pernah selesai. Bagian terasa air matanya kembali bertetesan membasahi pipinya. Kedua tangan gadis itu menggapai-gapai tanpa energi, paha mulusnya tersentak terkangkang tiap-tiap kali genitalianya dijejali kejantananku, napasnya tersengal dan terputus-putus.

Akhirnya dalam tubuhnya terasa ngilu disodok tanpa henti. Putus impian Hepy merengek memohon ampun, majikannya bagai tidak ketahui lelah terus menggagahi kegadisannya. Bagi gadis itu seperti bertahun-tahun dia sudah melayani majikannya dengan pasrah.

Menyadari sekarang Hepy sedang terorgasme berkepanjangan, saya tarik paha Hepy ke atas sampai meraba payudaranya dan merapatkannya. Saya alat vital gadis itu menjadi kian sempit menjepit kejantananku yang terus menghentak keluar masuk.

Hepy berupaya kembali mengangkang, tapi dengan perkasa kian kurapatkan kedua paha mulusnya. Mata Hepy yang bulat terbeliak dan berputar-putar, meski bibirnya merah merekah menyusun huruf ‘O’ tanpa ada bunyi yang keluar. Sensasi antara pedih dan sedap yang luar awam di selangkangannya sekarang kian menjadi-jadi.

Saya kian bermotivasi menggenjotkan kejantananku dalam hangatnya cengkeraman pangkal paha Hepy, membikin gadis itu terpekik-pekik sedap dengan tubuh terdorong menyentak ke atas tiap-tiap kali genitalianya disodok keras.

“Hih! Rasain! Rasain! Nih! Nih! Nihh..!” saya kian murka menikmati alat vital Hepy yang semacam itu sempit dan dangkal seperti mencucup-cucup kejantananku.

“Ahh..! Ampuuu…uun… ampun… Ndoro! Aduh… sakiit… ampuuu… un..!”

Mau menikmati kenikmatan mulai memuncak, dengan gemas kuremas kedua payudara Hepy yang kemerah-merahan berkilat bersimbah peluh dan cairan putih dari putingnya, menumpukan semua berat tubuhku pada tubuh gadis itu dengan kedua paha gadis itu terjepit di antara tubuh kami, membikin tubuh Hepy melesak dalam empuknya ranjang.

Pekikan terbendung gadis itu, gelinjangan tubuhnya yang padat telanjang dan ‘peret’-nya genitalianya yang masih perawan membuatku kian hebat menggeluti gadis itu.

“Aduh! Aduu… uuhh… sakit Ndoro! Aaah… aaamm… aaammpuuun… ampuuu… uun Ndoro.. Hepy… pipiiii… iiis! Aaammm… puuun..!”

Dan kesudahannya kuhujamkan kejantananku sedalam-dalamnya memenuhi alat vital Hepy, membikin tubuh telanjang gadis itu terlonjak dalam tindihanku, tapi terbendung oleh cengkeraman tanganku pada kedua buah dada Hepy yang halus mulus.

Tanpa bisa kutahan, kusemburkan air mani dalam cucupan alat vital Hepy yang hangat menggiurkan sambil dengan sekuat kekuatan meremas-remas kedua buah dada gadis itu, membikin Hepy tergerinjal antara sakit dan sedap.


“Ahk! Auh..! Aaa… aauuhh! Oh… ampuuu…uun Ndoro! Terus Ndoro..! Ampuuun! Amm… mmh..!Aaa… aaakh..!”

Dengan puas saya menjatuhkan tubuh di sisi tubuh Hepy yang sintal, membikin gadis itu ikut terguling ke samping, tapi kemudian gadis itu memeluk tubuhku. Sambil terisak-isak senang, Hepy memeluk tubuhku dan mengelus-elus punggungku.

Masih dengan posisi hal yang demikian saya berfikir untuk menaikkan gaji Hepy 3 x lipatnya , agar ia betah untuk berprofesi dan menemaniku disini tiap-tiap ketika , dengan tubuh yang masioh lemas Hepy bergeluntur turun dari ranjang dan melaksanakan gerakan melompat lompat, saya bertanya “ngapaiann kau Hepy”

“katanya biar tak hamilharus lompat lompat ndorrooo , giman sih”

No comments:

Post a Comment