Breaking

Thursday, April 25, 2019

Cerita Seks Liar Bersama Vita Pemuas Hasrat ku


AKTIFQQ - Aku sendiri telah berprofesi dan juga berasal dari Universitas yang sama. Secara keseluruhan, pacarku benar-benar bagus, loyal dan menawan namun masih konvensional (tak akan terkait seks sebelum menikah secara legal). Sebaliknya, sebagai lelaki normal aku termasuk kategori yang mempunyai daya seksualitas tinggi. Sementara ini aku cuma dapat memuaskannya dengan ber masturbasi sambil membayangkan bersetubuh dengan pacarku.

Suatu dikala kondisi berubah 180 derajat. Sesudah pulang kerja, aku segera mengunjungi kostan pacarku (‘Sisca’ namanya).
Mengunjungi kostannya bagaikan masuk kedalam sebuah alam erotis. Ada sekitar 8 penghuni kost yag terdiri dari mahasiswi tingkat 1 hingga 4 (dikala ini Sisca sudah hingga tingkat 4). Salah satu penghuninya yang berkamar di lantai 3 menarik perhatianku, namanya Vita. Sesudah memandangnya kadang kala saya membayangkan bersetubuh dengannya juga, hingga pada alhasil saya mempunyai inspirasi edan dan nekat timbul tiba-tiba dibenakku.dari sini lah permulaan petualangan seksku diawali.

Saya memberanikan diri dan memastikan mencuri celana dalam Vita. Sudah sebagian kali saya bersama Sisca pacarku naik ke lantai 3, dilantai ini ada rak khusus yang dipakai asisten kostan untuk mengumpulkan baju kumal yang akan dicuci,mujurnya rak hal yang demikian dinamai pantas dengan pemilik pakaian agar tak saling tertukar (dan lebih memudahkanku mencari target yang saya idamkan)


Tidak berapa lama niatanku timbul tiba-tiba saya mendengar bunyi gadu yang berasal dari gerombolan si kecil-si kecil kost yang akan keluar untuk makan malam dan kebetulan juga Sisca sedang mandi, yang lazimnya memerlukan waktu 15-25 menit. Bagai gayung bersambut akupun mamberanikan diri mengerjakan niatku dengan jantung yang berdegub keras dan peluh yang berderai sebab perasaan was-was. Terdapat 3 celana dalam yang berbahan licin dan halus diantara tumpukan pakaian yang ada di keranjang.

Tanpa pikir panjang segera saya ambil yang berwarna kulit (yang satu berwarna pink dan sisanya berwarna sama). Secara spontan saya tempelkan pada wajah dan ku hirup komponen yang bersentuhan segera dengan vaginanya. Sayangnya dikala itu yang saya kecup hanyalah wewangian pewangi baju, namun tak mengurangi rasa hornyku. Secepatnya saya masukkan CD hal yang demikian kedalam kantung celana sebab takut dipergoki dan tidak terbayang rasa malu yang akan saya natural sekiranya hal itu terjadi dan segera saya meninggalkan TKP dan segera menuju kamar Sisca yang berada di lantai 2.

Sesudah selesai berkencan dengan Sisca, saya segera meluncur menuju kontrakkan dan segera menuju kamar mandi. Segera saya keluarkan CD milik Vita dan mempeloroti celana dan CD yang saya gunakan. Kont0lku yang sepanjang perjalanan pulang tadi telah menegang membayangkan CD hal yang demikian segera kutempelkan dengan posisi sisi dalam CD yang bersentuhan segera dengan organ intim wanita Vita bersua dengan ujung kont0lku, yang tentu saja sebelumnya saya tempelkan CD hal yang demikian di hidungku dan ku hirup dalam-dalam sambil membayangkan sedang mengecup organ intim wanita Vita secara segera.


Secara pelan saya gesek-pergesekan CD hal yang demikian dan mulai mencoli kont0lku. Walaupun mulanya terasa agak perih pada penisku namun lama kelamaan sirna seiring keluarnya cairan pra-ejakulasiku. Melodi masturbasi saya percepat dan saya segera menikmati getaran-getaran listrik yang erotis terus meambombardir saraf-saraf kont0l dan otakku. Walhasil saya hampir menikmati orgasme. Tanganku yang satunya segera menyikap beberapa dari CD hal yang demikian untuk mengeluarkan kont0lku. Hakekatnya saya berharap mengeluarkan cairan orgasmeku pada CD Vita, namun segera saya urungkan sebab takut meninggalkan jejak.

Tidak berapa lama saya mengalami orgasme yang luar lazim sensasinya sebab baru sekali ini saya menjalankannya dengan CD kepunyaan Vita. Sesudah sebagian dikala saya merasakan sensasi hal yang demikian saya segera melanjutkan dengan mandi dan tidak lupa sebelumnya saya mengecup CD Vita dan menyimpannya kmbali di dalam kantung celanaku.

Keesokan harinya saya kembali ke kost Sisca dan mengembalikan CD hal yang demikian,tentunya sesudah saya merasa keadaannya kondusif dan aman. Aktivitas ini terus berlanjut selama hampir seminggu dan tentu saja dengan CD Vita yang berbeda. Suatu dikala saya dikagetkan dengan wewangian CD Vita yang sebelumnya cuma tercium wangi dari pengharum baju. Saat itu saya menghirup wewangian yang berbeda dan saya yakini sebagai aruma cairan organ intim wanita milik Vita yang tentu saja membikin kont0lki lantas tegang dan libidoku menanjak. Jantungku segera berdegub pesat sebab kegirangan menerima rejeki nomplok hal yang demikian.

Terbersit dipikiranku apakah hal ini disengaja atau tak. Melainkan saya tak memperdulikannya dan segera ber-masturbasi dengan sensasi berbeda dan tentu saja lebih indahdan menggetarkan. Kali ini saya karam dalam kenikmatan hingga-hingga cairan orgasmeku tumpahruah dalam CD Vita.

Keesokan harinya saya kembalikan CD hal yang demikian kadalam keranjang dan menggantikannya dengan yang lain. Melainkan lagi-lagi CD hal yang demikian mengeluarkan wewangian yang sama. Tak kelihatan perubahan pada sikap dan ekspresi pada wajah Vita dikala kami saling bersua pandang. Keesokan harinya saya dikagetkan dengan CD Vita yang benar-benar masih berair dan wangi-wangiannya masih segar dan beralkohol, seperti Vita baru saja melaksanakan masturbasi dan memperkenankan saya menemukannya masih dalam kondisi berair. Pikiranku segera dipegang dengan hawa nafsu dan segera saja saya menuju kamar mandi yang lokasinya bersebrangan dengan kamar Vita untuk ber-masturbasi.

Aku saja saya mulai untuk ber-masturbasi, tiba-tiba terdengar ketukkan pintu pada kamar mandi. Saya kaget dan dengan pesat memasukkan CD Vita kedalam celana dan berpura-pura menyiram closet. Saat saya buka pintu rupanya Vita sedang berdiri di depan kamar mandi dan berdiri ideal dihadapanku seperti sedang menghalangku untuk pergi. Vita segera mendorongku kembai masuk ke dalam kamar mandi dan segera mengunci kamar mandi itu dari dalam (posisi Vita kini berada di dalam kamar mandi bersama denganku).

Aku dingin segera berderai dari tubuhku. Dengan pesat tangan Vita segera berupaya merogoh kedua kantong celanaku tanpa dapat saya cegah, dan alhasil ia menemukan celana dalam miliknya yang saya “pinjam”. “Saya telah tau … Kak andre pelakunya” ungkap Vita.


Tiba-tiba Vita segera mengambil posisi jongkok menghadap ke arahku yang mematung sebab masih terkejut dan segera membuka bawahanku tanpa menyisakan sehelai benangpun. Kont0lku yang sempat lemas sebab shock segera diia belai dengan tangannya yang halus dan adakalanya mengocoknya dengan pelan. Setelah perlakuan hal yang demikian kont0lku segera bereaksi dan segera menegang.

Sesudah menempuh ketegangan optimal, mulut Vita sedikit terbuka dan napasnya memburu sambil mengeluarkan desahan halus sambil kedua tangannya dengan pelan namun pasti terus mempermainkan kont0lku. Saya merasa bahwa inilah saatnya menikmati organ intim wanita Vita yang hakekatnya,lagipula saya yakin Vita bukan lagi seorang gadis perawan dari caranya memperlakukan kont0lku.

Saya segera memberi isyarat supaya Vita berdiri dan segera saya bertatapan dengan wajahnya yang mengekspresikan bahwa ia benar-benar menginginkannya. Tanpa pikir panjang saya segera mencumbu bibirnya yang imut dan kedua tanganku segera menyikap komponen bawah dasternya,diawali dari pertengahan paha dan rupanya Vita telah tak mengenakan CD lagi.

Segera yang lembut dan kenyal segera kuremas-remas dan demi menghemat waktu tanganku segera kupindahkan menuju vaginanya yang sedaritadi telah berair oleh cairan vaginanya. Tanganku yang satunya lagi segera menjamah payudaranya (juga tanpa BH) yang kaprah-kaprah berukuran 36c. Kuremas-remas payudaranya dan klirotisnya malahan mendapatka pelayanan istimewa dari jemariku.

Tubuh Vita tidak henti-hentinya bergetar dan mempercepat melodi kocokan tangannya pada kont0lku. Segera saya senderkan Vita pada dinding kamar mandi, kuangkat kakikirinya dan segera ku tuntun kont0lku menuju vaginanya yang telah terbuka lebar. Saat ujung kont0lku berada di bibir vaginanya yang telah berair dan terasa hangat, saya malahan sempat bergetar. Ritme-lahan saya dorong masuk kont0lku, terasa agak seret walaupun vaginanya telah berair oleh cairan kenikmatannya dan alhasil kont0lkupun masuk setengahnya mengisi organ intim wanita Vita. Mulut Vita terbuka lebar sembari matanya terpejam menikmati kenikmatan kont0lku.

Dengan pelan ku keluar-masukkan kont0lku kedalam vaginanya yang sekarang telah dapat terbenam seluruhnya kedalam vaginanya yang sempit dan berair. Untuk sesaat saya tak bergerak dan menikmati dinding vaginanya berdetak-detak dan rasanya kont0lku seperti dipijit-pijit oleh vaginanya, hingga alhasil saya memperhatikan jam tangan dan saya teringat terhadap Sisca yang selesai mandi, tersisa kaprah-kaprah 10 menit sebelum Sisca selesai mandi.

Vita memelukku dengan erat dan saya malahan menyetubuhinya dengan pelan sambil menikmati tiap tarikkan dan dorongan kont0lku,saya menikmati sensasi erotis yang benar-benar enak. Melodi saya percepat dangan adakalanya saya menghentakkan kont0lku dengan kerassehingga membikin Vita mengerang walaupun agak sedikit dibendung mencegah suaranya terdengar hingga keluar. Saya makin bernafsu sesudah sekitar 3 menit Vita telah menempuh orgasmenya yang pertama sehingga vaginanya terasa hangat sebab cairan orgasmenya.

“kont0l kau besar dan kuat sekali…” bisik Vita sambil terus merasakan persetubuhan ini.
“memang kau belum pernah ngerasain yang segede ini?”
Setelah menggeleng, “punya cowokku kecil dan kurus…”
“jadi lebih nikmat mana?” tanyaku
“terang kont0lmu,rasanya lebih enak..”

Sesudah selesai merasakan sisa-sisa orgasmenya,Vita segera melepaskan diri dari dekapanku dan segera berlutut di hadapan kont0lku. Lidahnya segera menjulur dan menyapu sepanjang batang kont0lku yang masih berair oleh cairan orgasmenya. Dengan cekatan Vita menjilati kont0lku dan mengulum kepala kont0lku yang memerah.

Mulutnya yang terasa hangat dan permainan lidahnya yang liar membikin kont0lku berdetak-detak dan untuk sebagian dikala ia cuma mengulum kepala kont0lku hingga alhasil saya benamkan kepalanya sehingga kont0lku masuk seluruhnya kedalam mulutnya yang hangat.

Vita yang seakan paham apa yang saya berkeinginan segera melahap semua batang kont0lku dengan ganas, walaupun dia mengalami sedikit hambatan sebab panjangnya kont0lku. Sesudah mulutnya mengikuti keadaan dengan kont0lku saya malahan mulai menggerak-gerakkan pantatku maju-mundur mengimbangi permainannya dan alhasil saya mengalami orgasme yang membikin Vita agak tersedak sebab saya menghentakkan kont0lku dengan keras sebab menikmati kenikmatan orgasmeku.


Dengan pesat Vita mengeluarkan kont0lku dari mulutnya dan membuka lebar mulutnya untuk menampung cairan orgasme dari kont0lku. Sesudah selesai Vita segera menelan cairan hal yang demikian tanpa tersisa dan lantas kont0lku malahan kembali di kulum dan di sedotnya sehingga tak tersisa lagi cairan orgasme yang sedikit tercecer di batang kont0lku.

Kusuruh Vita untuk berdiri dan dia segera menatapku dengan ekspresi puas dan jahil, senyumnya yang manja mambuatku horny lagi. Sesudah salingmerapihkan baju masing-masing Vita menyelipkan kertas yang berisikan nomer telepon seluler’nya.

“satu hari setelah hari ini, jangan ambil celana dalamku lagi..”
Sempat muncul rasa kecewa dalam hatiku
“segera saja..” jelas Vita,sambil melekatkan tanganku ke arah vaginanya sambil tersenyum manja.

Sesudah kejadian ini,hampir tiap-tiap hari kami bercumbu kilat didalam kamar mandi lantai 3. Vita menjadi daerah pelampiasan nafsuku yang menggebu-gebu sebab tidak dapat kudapatkan dari pacarku sendiri demikian juga Vita yang terlanjur kecewa dengan kont0l pacarnya yang ia anggap terlalu kecil dan Vita terlanjur suka kont0lku yang besar dan kuat,walaupun kami saling mencintai pasangan masing-masing.

No comments:

Post a Comment