Breaking

Sunday, June 23, 2019

Ormas Semarang Minta Maaf Setelah Aksi Brutal di Minimarket Viral


www.supersemar88.blogspot.com - DPC Pemuda Pancasila Kota Semarang sudah melaksanakan investigasi atas adanya oknum yang melaksanakan kekerasan di salah satu minimarket yang ada di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Apalagi video aksi itu sempat viral di media sosial.

Ketua DPC Pemuda Pancasila Kota Semarang, Joko Santoso mengatakan, dari hasil investigasi yang dilaksanakan, dan memandang kronologi video yang beredar, pihaknya siap membina kader yang membikin ulah hal yang demikian. 

"Oknum hal yang demikian memang kader PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Gubungpati. Karenanya untuk itu kami secara kelembagaan mohon maaf jikalau perilaku member overlaping. Sebab perbuatan itu tak mencerminkan motivasi organisasi, namun cuma perbuatan perseorangan. Sebab semenjak berdiri, tujuan Pemuda Pancasila yakni mengawal ideologi Pancasila di Indonesia," katanya, Kamis (20/6/2019).

Pihaknya juga menyajikan maaf terhadap pihak kepolisian, sebab yang bersangkutan dalam video yang beredar menyebut-nyebut nama lembaga penegak tata tertib hal yang demikian. 

DPC Pemuda Kota Semarang juga siap membina segala member di tingkat bawah supaya punya moral yang bagus dan dapat bersosialisasi di masyarakat. 

Joko ingin para kader Pemuda Pancasila lebih berguna dalam bermasyarakat, secara khusus dalam penanaman dan penyebarluasan pemahaman perihal idiologi Pancasila terhadap warga sekitar. 

"Seputar insiden di minimarket itu, murni situasi sulit pribadi dan tanpa kontrol organisasi. Tetapi sekali lagi kami secara kelembagaan meminta maaf atas insiden hal yang demikian. Pihak PAC Gunungpati juga telah melaksanakan mediasi dengan kepolisian setempat. Kami ingin situasi sulit ini tak makin berlarut-larut," katanya. 

Terlepas dari situasi sulit itu, ada catatan yang menurutnya semestinya dipandang Pemkot Semarang. Terpenting berhubungan banyaknya kios modern yang berdiri di Kota Semarang dan telah benar-benar memprihatinkan. Apalagi banyak pendirian kios modern itu yang melanggar regulasi. 

Diakui, kewenangan menindak pelanggaran izin usaha memang ada kewenangannya pada Satpol PP Kota Semarang. 

Cuma saja, sebab banyak pelanggaran yang diperkenankan pemerintah, walhasil memicu tanggapan beberapa warga yang tidak respek dengan imbas sosial dan ekonomi dampak banyaknya kios modern di kota ini. 

Pun sebagian di antaranya berdiri di dekat pasar tradisional. Walaupun hal itu terang melanggar aturan tempat yang telah membatasi perihal pendirian kios modern. 

"Banyak pelanggaran yang tak ditindak oleh aparat penegak Perda dalam kasus banyaknya pembangunan kios modern di Kota Semarang. Jangan hingga situasi sulit seperti ini terus diperkenankan, sehingga memicu situasi sulit di masyarakat. Kami ingin ada pendataan ulang eksistensi kios modern di Kota Semarang. Ada berapa jumlahnya, berapa yang berizun, dan tak berizin," kata Wakil Ketua DPRD Kota Semarang ini.

Sebelumnya, video pria berseragam Pemuda Pancasila yang murka-murka di Indomaret Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang, viral di media sosial, terlebih di Facebook dan grup Whatsapp.

Dalam rekaman amatir berdurasi 32 menit dari hp hal yang demikian, pria yang menggunakan tag nama di dada kiri itu menghardik-hardik karyawan kios. 

Pun gerakannya mengesankan hendak memukul lawan bicara. Dalam video, tiga orang lain yang juga beratribut ormas ini berupaya melerai pria bertopi hitam hal yang demikian. 

No comments:

Post a Comment