SUPERSEMAR88.BLOGSPOT.COM - akan ku ceritakan pengalamn ku , saya mempunyai 2 saudara kandung dan dikala ini Papa ku sedang berada di luar kota sebab dinas profesi.
Mamaku seorang wanita yang sungguh-sungguh menarik, wajahnya cukup menawan, kulitnya mulus, melainkan saya nggak pernah kepikiran untuk menyetubuhinya, sampai pada suatu siang, saya nggak ke kampus, adikku masih disekolah, meskipun kakakku ada dikamarnya.
“Ataa…kemari sejenak, sayang!” Terdengar bunyi mama memanggilku dari arah kamar mandi. Saya segera bergegas kesana,
“Ada apa, mama?” Tanyaku.
“Sayang, bantu diputar kran air ini, keras sekali” Mama cuma mengenakkan handuk yang tak terlalu lebar di tubuhnya. Paha mulusnya menonjol terang, serta belahan dadanya yang cantik menonjol juga. Darahku sempat berdesir menyaksikan panorama itu.Saya segera menuju keran air dan memutarnya, rupanya keran itu benar-benar keras. Saya mengerahkan segala tenagaku, dan hasilnya air memancar dengan deras sehingga mengenai beberapa pakaianku.
“Saya jadi berair nih mama” Kataku.
“Buka aja baju kau, biar nanti mama yang nyuciin” Saya segera membuka pakaianku selain celana dalam yang saya kenakan.
“Itu juga kan berair, dibuka aja sekaligus” Kata mama. Saya jadi malu telanjang didepan mama. Alhasil saya melepaskan celana dalamku. Batang penisku separo berdiri menggelantung di selangkanganku. Mama tersenyum,
“Wah, besar juga anu kau” Wajahku memerah, mama kemudian melepas handuknya dan memberikannya padaku
“Nih keringin tubuh kau dengan ini”. Saya sungguh-sungguh kaget, mama tak menggunakan BH ia cuma mengenakkan CD saja. Buah dadanya yang bulat cantik terpamapang terang didapan mataku.
“Kok kau jadi bengong demikian itu, belun pernah liat yang ginian yah?” Mukaku tambah merah. Mama kemudian membalikkan tubuhnya dan langsung mandi dengan air yang memancar dari shower.
Saya belum beranjak sedikitpun.
“Nak, bantu punggung mama disabunin”. Saya mengambil sabun cair, dan mulai menggosokkan punggung mama. Saya rasakan kulit mama yang masih cepat dan lembut. Punggung mama yang mulus saya gosok tapi dapat desebut membelai dari pada menggosok punggung mama.
Kami menghadap sebuah cermin besar yang ada dikamar mandi, sampai komponen depan tubuh mama menonjol terang dengan payudara yang masih cepat dan besar juga putting payudara mama yang berwarna cokelat tua tapi sangan cantik dan kontras dengan kulit mama yang putih. Mama memejamkan matanya merasakan usapanku. Jantungku berdenyut keras pertanda deras nya aliran darah di dalam tubuhku yang membangkitkan hormon kejantananku dan juga nafsu yang kian naik.
Dengan tangan yang agak gemetar saya mulai memutar gosokan tanganku di punggung mama agak ke dapan dan membelai komponen sisi tubuh mama. Saya kian tidak dpat mengendalikan nafsu dan libidoku. Jiwa ku bergejolak antara tak atau lakukan untuk mulai menstimulasi mama. Melainkan pertahanan iman ku jebol juga. Saya dekatkan tubuhku yang bugil makin mendekat tubuh mama, dan saya dekatkan kepalaku ke leher mama. Lalu kemudian kuberanikan diri untuk muncium leher mama, tanganku mulai meremas buah dadanya pengen sekali saya usulan kontol ku kedalam memek nya.
“Jangan, sayang, ini mama kau”. Tetapi mama tak berupaya untuk melemaskan diri. Saya terus meremas-remas buah dadanya. Saya rasakan buah dada mama yang kenyal dan empuk. Dengan sabun yang masih ada di telapak tanganku, buah dada mama terasa sungguh-sungguh licin tapi saya sungguh-sungguh merasakan remasanku di payudara mama. Mama memejamkan matanya dan bibirnya mulai terbuka dan saya memperhatikan mama menggigit bibir nya sendiri, mungkin mama juga merasakan perlakuan saya, si kecil kandung nya sendiri.
“Oohh..sshh..jangaann, Ataaa..”. Tiba-tiba mama sadar, dia berbalik kearahku, mukanya sungguh-sungguh naik pitam dan.. “Plaakk” tangan kirinya menamparku. Saya dan mama kemudian membisu seribu bahasa. Lalu mama bersuara..
“Apa yang kau lakukan tadi, kau berkeinginan menyetubuhi mama?”. Saya masih membisu. Mama maju mendekatiku, saya jadi takut bila mama akan menamparku lagi. Saya kian tidak karuan sebab ketakutan. Mau rasanya saya segera lari keluar dan tak akan berjumpa mama lagi, tapi..
“Kalo kau berkeinginan demikian itu, baiklah, terus jelas mama juga terstimulasi dan mau menikmati batang penis kau ini, melainkan jangan hingga orang lain tahu.” Mama berkata sambil membatasi batang penisku yang telah tegang.
Saya mendengar petir di siang bolong..!! nafsu ku yang telah tak bisa saya kontrol hasilnya memperoleh penyaluran nya dan gejolak jiwaku lepas telah dikala mendengar perkataan mama tadi. Saya segera memeluknya, dikala tubuh bugil ku bersentuhan dengan tubuh bugil mama yang berair seakan ada hentakan listrik di dalam tubuhku. Kulit tubuh mama yang lembut sekarang bersentuhan kulit tubuhku. Saya ku naik sampai puncakya. Dan entah apa yang bisa saya lukiskan dengan kata-kata dikala saya mengecup bibir mama.
Bibir ku bersentuhan dengan bibirnya, ku kecup dengan penuh nafsu, mama malahan membalasnya dengan liar. “Mmmmmhh..mmmhhh”. Lidah kami saling bertarung satu sama lain. Tubuh kami saling berhimpit, buah dada mama menekan di dadaku,terasa hangat dan sensasi yang mama berikan sungguh-sungguh cantik dan sedap. Penisku juga menekan komponen bawah perut mama yang masih terbilang agak rata meski ada sedikit menggembung. Saya rasakan kehangatan tubuh mama meski tubuh kami dalam situasi berair.Tangan mama megusap penisku.
Akh.. nikmatnya dikala jari-jemari mama yang panjang lemtik dan telapak tangan mama mengusap permukaan penisku yang makin keras dari pangkal sampai ujung kepala penis, sementara tanganku berada di buah dadanya. Saya remas dengan nafsu,tapi saya mau mama juga merasakan remasan si kecil nya pada buah dada mamanya, saya berusana meremasnya dengan lembut tapi..
Mama kemudian turun kebawah kemudian jongkok, wajahnya sekarang berada ideal didepan batang penisku yang telah tegang. Mama menjulurkan lidahnya kekepala pelirku dan hasilnya memasukkan batang penisku kemulutnya.
“Ooohh..sshh..eenaakk mama..maa”. Mama terus mengisap batang penisku. Lidahnya menjalar diseluruh permukaan batang hingga ke kantung zakar. Hangatnya rongga mulut mama sungguh-sungguh terasa di segala permukaan batang penisku. Mama memainkan lidah nya di uah jakarku. Lidah mama meraba lubang penisku, lalu turun sewrah dengan urat penisku, makin ke pangkalnya, lalu mama megulum buah jakarku. Cerita Panas
Saya bergidik membendung dan menikmati kenikmatan itu, lidah nya kemudian naik lagi menuju kepala penis dan dikala hingga di ujung penisku, mama dengan lahap memasukan lagi penisku ke dalam mulutnya dang kemudian menghisapnya dengan keras. Saya pegang kepala mama ku sambil membelai rambutnya dan agak sedikti menekan kepala mama ke selangkangan ku.
Nafasku makin teregah-engah, lalu saya memperhatikan ke bawah ke arah mama yang dengan nafsu dan kencang mengocok batang penisku di dalam mulutnya. Saya memperhatikan ekspresi wajah mama yang menawan dan terasa kian menawan dikala memperhatikan beliau mengulum dan mengocok penisku. Saya makin menikmati sensai itu dikala mama memperhatikan saya kemudian berupaya terseyum walau penisku masih ada di dalam mulutnya.
“Sayaaang, kalo kau udah pengen keluar, keluarin aja, nanti mama telan” sahut mama sambil mengulum kepala penisku. Saya air liur mama membasahi segala permukaan penisku sampai menonjol mengkilat dan ada cairan yang sedikit kental yang melekat di antara bibir dan batang penisku.
Saya yang memang sungguh-sungguh merasakan perlakuan mama telah tak bisa membendung untuk orgasme. Sambil melanjutkan kocokan nya mama meremas bokong ku Saya kemudian menyemprotkan cairan spermaku… “Crot..crot..crot…” saya semprotkan segala air mani ku di dalam mulut mama. Sambil sedikit mengerang dan sedikit berteriak saya leaskan segala nafsu itu di dalam mulut mama ku yang menawan. Mama segera menelan semuanya, segala calon cucu-cucunya mama telan habis.
Saya menikmati hisapan kuat di penisku.terdengat bunyi “Glek..” dikala mama menelan segala cairan kental dari penisku. Lalu mama mengeluarkan penisku dari dalam mulutnya, mama mengusap bibirnya yang berair oleh spermaku dan kemudian melanjutkan mengulum penisku membersihkan sisa spermaku. Tubuhku seakan lemas, lutut ku seakan tak bisa membendung lagi berat tubuh ini, penisku mulai melembek dan terasa agak linu di ujung nya melainkan yang aneh lazimnya jika saya onani, sesudah saya menyemprotkan air mani.
Saya ada 1 menit penisku segera lembek dan mengecil tapi dikala ini mungkin kodisinya masih keras 80%, memperhatikan itu mama lalu tersenyum. Saya di biarkan oleh mamaku untuk beristirahat sejenak,tapi tak hingga 2 menit penisku mulai mengeras lagi, nafsu dan daya seksualitas ku naik lagi memperhatikan mama yang bugil. Mama lalu terbaring dilantai,
“Naaakk, memek mama di hisap yaa..!” Saya segera membungkuk dan menjiati segala permukaan memeknya.Kelentitnya saya jilat dan kugigit-gigit. Saya mengecup bebauan khas kewanitaan mama yang mebuat nafsu ku tidak terkendali lagi. Saya menikmati cairan organ intim wanita mama yang jernih dan terasa sedap dan gurih. Saya hisap lubang daerah saya lahir dahulu, saya usulan lidah ku ke dalam memek mama yang lembut dan hangat itu. memek mama makin berair oleh cairan organ intim wanita mama dan juga oleh ludahku.
“Ssssshhhh…yeeeeeaaahh…teerruuss sayaaang” Ia lama kemudian, mama telah tak bendung lagi, tubuhnya mengejang, bokongnya bergerak-gerak tidak karuan.
“Ataa..sshh..mamaa telah maauu keluaarr…sshh..ooh..yeeess” Cairan putih mengalir dari lubang senggamanya, saya segera menelan segala cairan itu. Emh sedap nya..
Tiba-tiba pintu kamar mandi yang tak terkunci itu terbuka, kakakku Rudi masuk, ia sungguh-sungguh terkejut memperhatikan yang saya dan mamaku lakukan.
“Apa-apaan kalian, awas nanti saya adukan ke papa”
“Jangan, Rudi sayang, jangan dilaporin ama papa, kalo kau berkeinginan kau boleh turut juga”. Kata mama Sementara saya cuma membisu dan tidak tahuapa yang semestinya lakukan.
“Boleh nih mam?” Rudi segera melepaskan bajunya. Mama mengubah posisinya. Saya kini nungging, kak Rudi berada didepannya, penisnya sedang dihisap mama. Kak Rudi menonjol merasakan isapan mama di batang penis nya. Saya berada dibagian bokong mama. Bongkahan bokongnya ku remas, batang penisku kumasukkan kedalam liang senggamanya. Liang itu masih terasa sempit.
“Oohh…yeess…mmhh…sshh”. mama mendesah dikala pelan batang penisku masuk menikam ke dalam memek mami yang lembut dan hangat.Saya memaju-mundurkan pantatku. “Clook..clookk..clook” saya menikmati jepitan dan remasan otot organ intim wanita mami di batang penisku. Daging organ intim wanita mama yang lembu, berair dan licin kian membikin gerakan keluar masuk penisku makin lancar. Sambil saya kocok penisku di dalam memek mama, saya remas buah dada mama dari belakang dan juga saya kecup komponen belakang lehernya.
Saya remas bokong mama, saya belai tubuhnya yang maiknbasah oleh peluh. Saya pegang pinggang mama yang ramping sambil saya tarik seirama dengan gerakan tikaman penisku di dalam organ intim wanita nya. Mama kelihatan sungguh-sungguh menikmatinya. Kupompa penisku menghujam organ intim wanita mama. Bokong yang montok bertarung dengan pangkal pahaku. Kupeluk mamaku dari belakang sambil terus bergoyang pelan meremas payudaranya.
15 menit kemudian mama terbaring menyamping, kak Rudi menyetubuhi dari belakang. Bunyi kak Rudi maju mundur, kaki kanan mama terangkat keatas, tangan mama mengocok-ngocok batang penisku. Saya erangan saya, rintihan sedap kak rudi dan desahan mama memenuhi ruangan kamar mandi kami. Lalu, kak Rudi terbaring terlentang dilantai, mama naik diatas tubuhnya, penis kak Rudi berada diliang senggama mama, mama menaik turunkan bokongnya, adakalanya mama membungkuk dan mereka saling mengulum di bibir.
“Maa, punyaku dimasukkan dimana niih” Tanyaku.
“Sini sayang masukkan di lubang bokong mama”. Kata mama sambil terengah-engah dan mendesah merasakan sodokan dari kak Rudi. Saya lalu jongkok di belakang tubuh mama, saya pengang pinggulnya supaya bokong dan pinggul mama yang berputar dan bergoyang berhent, kak rudi tak stop-hentiya meremas buah dada mama pun kadang mengulum puting payudara mama yang menbuat mama kian keenakan. Saya lalu memasukkan batang penisku ke lubang dubur mama. Saya rasakan lubang dubur mama yang sempit dan juga hangat, dan dengan batual air liur gerakan masuk-keluar penisku di dubur mama menjadi lancar.
Mama sungguh-sungguh merasakan perlakuan kedua si kecil kandungnya itu. Saya dari ekspresi wajah mama, mama mendesah sedap, mengerang dan menjerit perlahan dikala kenikmatan yang mama rasakan makin memuncak. Beberapa dicermin mama sedang disetubuhi oleh kedua si kecil laki-lakinya, posisi mama berada diantara saya dan kak Rudi.
“Sshh…sssshh..yeess..oohhyeee” celoteh mama yang makin tidak kuasa membendung kenikmatan yang di berikan kedua si kecil kandung nya, dan benar tidak lama tubuh mama tiba-tiba bergetar, bergidik dan diakhhiri desahan dan lengguhan panjang yang keluar dari mulut mama sampai tubuh mama abruk di atas tubuh kak Rudi. Kami yang menyadari mama sudah orgasme mebiarkan sebagian dikala untuk mama merasakan orgasmenya sebelum kami lanjutkan gerakan penis kami masing-masing di dalam tubuh mama.
Baca Juga : Cerita Seks Dosen Binal dengan pembantu Perkasa
Saya menit kemudian saya dan kak Rudi telah hampir orgasme.
“Sini sayang,” kata mama. Mama jongkok dilantai, saya dan Rudi berdiri dedepannya. Mama mengocok dan mengulum penis kami berdua secara bergantian. Dan hasilnya ‘Crot..crot..crot..’ kami berdua orgasme, cairan air mani kami memancar hampir berbarengan. Saya dan kak rudi merasakan dikala cairan kental dari penis kami muncrat dan memancar ke arah mulut mama.
“srluup…srllllp… ” Mama menelan habis cairan kami. Sebelum menelan habis cairan air mani kami berdua, mama memainkan dahulu cairan air mani kami berdua di mulutnya dan menampakkan terhadap kami dikala cairan putih kental itu memenuhi rongga mulut mama.
Memang tak segala cairan air mani kak rudi dan saya mama telan ada beberapa yang menyebar di pipi mama. Lalu hasilnya mama kembali menelan calon-calon cucunya lagi. Mama membersihkan bibirnya dari sisa air mani kami berdua dengan mengusapkan tangan nya, lalu kami berkecupan.
Lalu kau bertiga mandi bersama-sama. kini kami bertiga kerap kali bersetubuh. -kadang saya dan mama tanpa kak Rudi atau sebaliknya, melainkan tanpa sepengetahuan papa
No comments:
Post a Comment