supersemar88.blogspot.com - Cerita Dewasa Panas ku kali ini ketika saya melayani nafsu istri sahabat ku, Dicky yaitu teman bagus ku , ia telah beristri dan memiliki satu buah hati yang berumur sekitar 3 tahun. Istrinya namanya Febby, ia benar-benar menawan dan seksi. Perawatan nya mempunyai tinggi kurang lebih 165cm dengan berat badan 55kg, badannya benar-benar seksi itu bias diamati dari perawakan tubuhnya yang langsing.
payuadaranya yg cepat menantang dan bokongnya yang duhai benar-benar menarik,bulat ketat. Keluarganya dapat dibilang benar-benar harmonis padahal sekali-sekali terjadi perbedaan anggapan. Dicky berprofesi disalah satu perusahaan besar dibandung,saya kurang terang jabatannya sebagai apa, yang terang ia senantiasa pulang larut malam demi menuntaskan tugasnya. Saya dan Dicky telah bagaikan saudara, sekiranya salah satu dari kita ada persoalan kita pasti saling tukar anggapan.
Ooohh ya tak lupa saya memprkenalkan diri namaku Sandi, umurku 27 tahun, saya masih bujang dan tinggal sendiri drumah yang lumayan besar. Saya sendiri memiliki usaha mebel yang telah berkembang jadi bias dibilang ekonomiku telah lebih dari cukup. Telah lama saya tak berkunjung kerumah temanku Dicky sebab aktivitas kita masing-masing.
Singkat cerita, suatu hari ketika saya sedang santai dirumah tiba-tiba ada bel berbunyi.
“ting tong”
Saya membukakan pintu, dan terbukti Febby istri Dicky yang datang kerumahku.
“Eeehh Febby’ silahkan masuk, mari duduk” sapaku terhadap Febby
Kemudian Febby masuk dan duduk diruang tetamu rumahku.
“ada apa niih kok tumben kau kerumahku Febb” tanyaku
“gak papa mas,saya lagi berkelahi mas sama suamiku” jawab Febby
“Emang berkelahi mengapa”
“lazim gitu mas, mas Dicky orangnya egois,maunya menang sendiri gak berkeinginan nurutin yang saya berkeinginan, walaupun saya gak minta yang aneh2 hloo”
“Mank meminta apa to Febb” tanyaku penasaran
“Aaaahhh udah lah mas gak usah bahas itu saya males” ketus Febby
“iya deeh kalo gitu” jawabku
“Ohh ya berkeinginan minum apa Febb” maf saya sampe lupa menawarimu minum
“apa aja mas” jawab Febby
Hingga didapur entah setan apa yang menghinggapiku saya memiliki pikiran jelek untuk dapat memanfaatkan suasana dengan meniduri istri sahabat baikku hal yang demikian, sebentar saya terdiam sendiri didapur melainkan pikiran kumal itu pun tambah berputar-putar diotakku. Saya menuju kamarku sejenak untuk mengambil obat perangsang yang saya beli sesudah membaca Cerita Panas di Dunia. Lalu saya mencampurkan obat persangsang hal yang demikian dalam minumannya dan saya kembali keruang tetamu.
“Maaf agak lama ya Febb” ucapku
“iya gak papa kok mas,santai aja” jawab Febby
“itu silahkan diminum Febb”
Lalu Febby bahkan meminumnya. Kita lanjut berdiskusi lazim saja, Febby mulai bercerita panjang lebar seputar ketidak haromisan keluarganya akhir2 ini. Akupun menaggapinya dengan bagus, memberikan anjuran-anjuran seakan-akan saya lebih dewasa. Sesudah 20 menitan kita ngobrol panjang lebar Febby mulai merasa kegerahan (dalam hati saya berkata waah ini obat perangsangnya mulai bereaksi) dan akupun bertanya.
“Mengapa kau Febb”
“gak tau niih mas rasanya badanku panas segala” jawab Febby
“Sini deeh Febb masuk ruang tengah,ada kipas angin kok” ajakku
Febbypun masuk keruang tengah rumahku dan saya nyalakan kipas angin gantung.
“Febb saya tinggal sejenak ya,saya berkeinginan kekamar mandi” ucapku
“Iyha mas” jawab Febby
Saya sengaja berpura-pura kekamar mandi untuk mengintip gimana respons Febby berikutnya. Didalam saya memandang Febby mulai menyentuh-raba lehernya, mengudal-adul rambutnya, tangan yang satu mengontrol payudaranya sendiri, tangan yang satu mengontrol memek nya walaupun Hanya dari luar celana yang dia kenakan. Saya didalam memandang Febby daya seksualitas akupun juga turut terstimulasi dan tidak lama saya keluar kembali keruang tengah dan saya memandang Febby benar-benar daya seksualitas.
Tanpa banyak kata Febby segera menarik tanganku dan segera menciumiku. Febby melibas abis bibirku dan akupun yang telah terstimulasi meladeni permainan bibir Febby. Terdengar bunyi lirih dari Febby “Puaskan saya mas”. Akupun tambah giat mendengar lirihan Febby. Tangankupun seketika merambat ke payudara Febby, sambil kecupan saya meremas remas payudara Febby, terasa benar-benar kenyal padahal abru dari luar pakaiannya. Tangan Febbypun mulai mengontrol penisku yang telah dari tadi benar-benar tegang dan kenceng sekali.
Saya mulai membuka pakaian Febby, kubuka kancing pakaiannya satu persatu dan melepaskan BH nya sekaligus dan tampaklah susu montok kenceng sekali milik Febby, saya yang benar-benar bernafsu segera melibas kedua putting merah merona milik Febby. Febby mendesah kenikmatan “Aaaahhhh….Aaaahhhh..Puaskan saya mas” rintihan lirih Febby. Sambil melibas putting Febby tangank membuka celana Febby dan celana dakamnya kemudian saya memasukan jariku kedalam organ intim wanita Febby Febby tambah merintih “Aaaarrrggghhh….. Maaasssss….” Saya terus memasuk dan keluarkan jariku dari organ intim wanita Febby. 5 menit berjeda Febby merintih “Maaasssss…… Akkuu… Keluuuuaaarrrr…….” Febby orgasme untuk yang pertama.
Setalah Febby orgasme saya menarik jariku dari memek Febby kemudian menyorohkan penisku kemulut Febby dan Febbypun segera melibas batang kejantananku hal yang demikian dengan lahapnya. Kepalaku tersentak merasa kemnikmatan yang tiada taranya ketika Febby melibas habis penisku. Sambil penisku dilahap oleh Febby tangankupun meremas remas payudaranya. 5 menit Febby mengulum penisku saya kemudian mencabut penisku dari mulut Febby dan menasihatinya ke vaginanya. Kubuka lebar lebar kedua paha Febby dan pelan kumasukan penisku “Blleeeeeesssss” semua penisku menancap di vaginanya.
Kumaju mundurkan penisku yang bersarang di vaginanya. Febby mendesah “AAaaaahhhhhh…” merasakan persetebuhan ini. Saya terus memompa organ intim wanita Febby yang terasa benar-benar menjepit itu. Sekitar 10 menit saya memompanya dengan posisi Febby dibawah saya inin berganti posisi dan mengangkat tubuh Febby jadi kini tubuh Febby berada diatasku menindihku. Goyangan-goyangan Febby terasa benar-benar sedap sekali. Febby memompa penisku, memaju maundurkan bokongnya membikin ia senantiasa merintih kenikmatan. Sekitar 3 menit Febby memompaku rintihannya kembali keluar “Aaaahhhhh…Aaaahhhhhhhh…..Maaaaasssss… Andiiiin….. keluar lagi…… untuk kedua kalinya Febby orgasme, raut wajah puas menyelimuti Febby.
Setelah Febby orgasme untuk yang kedua kalinya saya berganti gaya, kini saya memerintah Febby nungging atau yang tenar gaya “doggy style”. Saya usulan penisku lagi ke memeknya,kusogok Febby dari belakang,kumaju mundurkan penisku dan sambil kuremas-remas dua gunung kembar Febby. “Aaaahhh,,,Maaasss….Maaaasss….Dasyat…..” terucap dari bibir Febby ketika sedang kuodok ia dari belakang. “Ploooook….Plloookkk…..Pllllooookkk….bunyi benturan tubuhku dengan Febby menghiasi pergumulan ini.
Sambil kusodok ia dari belakang salah satu jariku masuk kedalam dubur Febby dan tanpa bertanya Febby bahkan mengangguk pertanda ia sepakat seandainya penisku menghantam dubur Febby. Seketika saja kumasukkan penisku kedalam dubur Febby. Sungguh luar lazim, rasanya benar-benar sempit sekali, penisku terasa seperti terjepit. Desahan Febby bahkan kian mengeras saat saya memasukkan penisku di duburnya “Oooouuuuuhhhhhh…..Oooouuuuhhhhh….” desahan Febby bahkan kian membikin saya giat. Kupercepat gerakanku memaju mundurkan penisku di duburnya.
15 menit berjeda saya rasakan kalo saya telah berkeinginan orgasme saya mencabut penisku dari memeknya dan memberi nasihat penisku di mulut Febby dan minta Febby untuk mengulumnya. Dikulumlah penisku oleh Febby dengan benar-benar nafsu dan sekitar bebrapa menit Febby mengulum penisku saya menekan kepala Febby dan “crooootts….croootttsss…crooottsss….. terasa banyak sekali spermaku membasahi mulut Febby, Febby menelan abis segala spermaku lalu kukecup kening Febby sambil kubisikan “kau benar-benar binal Febb” dan Febby bahkan cuma tersenyum.
Kemudian saya mengajak Febby untuk mandi bersama membersihkan badannya dari air liur yang membasahi tubuh Febby. Dan ketika mandi kembali penisku berdiri cepat, dan segera kutarik Febby dan kembali lagi kita menjalankan relasi intin itu kurang lebih 30 menit. Sesudah selesai dari kamar mandi kemudian kita menuju ruang tengah dan bersantai memandang layar kaca.
Tibalah petang hari dan Febby bahkan berpamitan untuk pulang dan saya meng”iya”kannya dan tidak lupa saya mencium bibirnya untuk perpisahan kepuasan kita. Setelah kejadian itu tiap Febby adu jotos dengan suaminya Febby senantiasa datang kerumahku dan senantiasa usai dengan berkaitan intim tanpa sepengetahuan suaminya yang dimana itu yaitu sahabat baikku sendiri.
No comments:
Post a Comment